Sabtu, 21 Maret 2015

ETIKA KRISTEN I

  
I. PENGERTIAN UMUM ETIKA DAN MORAL

A.    Apakah Etika Itu ?
Kata Etika berasal dari bahasa Yunani ETOS yang berarti “tempat tinggal”, kebiasaan (Luk 22:39, Kis 25:16), Adat istiadat (Kis 16:20-21, I  Kor 16:33), sifat, karakter, cara berpikir, cara bertindak. Etos juga mempunyai hubungan dimana kita tinggal dan kita berada. Dalam bahasa Indonesia istilah etika adalah untuk menjelaskan apakah kelakuan atau tindakan seseorang itu baik atau  buruk dan norma-norma apa yang dipakai.
Etika dapat didefenisikan sebagai studi kritis dari moralitas manusia. Moralitas bergantung pada standar yang dimiliki seorang manusia yang mempengaruhi hal baik dan buruk yang dibuatnya, dan gol nilai yang ideal dari prinsip-prinsip yang dimiliki seseorang sebagai landasan dimana ia mengklaim dan mengevaluasi sebagai kebenaran. Studi etika juga berasumsi bahwa dalam melibatkan diri ditengah masyarakat, manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki kebebasan moral dan bertanggung jawab atas tindakannya dalam pengambilan keputusan.
Kebebasan moral, pilihan untuk keputusan, tanggung jawab, standar nilai, dan menilai sesuatu dalam hubungan sosial tidak dapat dipisahkan dari latar belakang budaya seseorang dan pengaruh dari lingkungan masyarakat dimana ia hidup. Kebebasan moral ini memang normal dan ada karena manusia ini bukanlah robot ataupun benda mati yang bisa di kendalikan. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai keinginan bebas namun terbatas, ia bukan mahkluk absolutisme. oleh sebab itu dalam ilmu etika kita mempelajari atau menganalisa berbagai aspek tingkah laku manusia sosial.
B.     Arti Etika Dan Moral
Kata Moral berasal dari kata Latin yaitu MOS (jamak Mores) artinya sama dengan ETOS.
Menurut W.J.S. Poerwodarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia, memberikan devenisi-devenisi sebagai berikut: Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral), sedangkan moral merupakan ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuakn. DOUMA juga mengatakan  bahwa menurut asalnya, kedua kata moral dan etika tidak berbeda tetapi menurut penggunaannya berbeda. Sebab moral  adalah segala kesusilaan yang berlaku sedangkan etika adalah pertimbangan kesusilaan itu.
C.    Etika Sebagai Ilmu
Etika bergerak pada lapangan kesusiliaan artinya ia bertalian dengan norma-norma yang seharusnya berlaku disitu dengan ketaatan batiniah kepada norma-norma itu.
Jadi etika itu termasuk golongan ilmu pengetahuan normatif.
Etika masa kini dibedakan atas empat jenis yaitu:
  1. Etika Deskriptif : memberikan keterangan tentang kesusilaan-kesusilaan dan norma-norma dalam bermacam-macam kebudayaan dan segala abad.
  2. Etika normatif : menggunakan norma-norma atau ukuran-ukuran yang menunjuk dogma dan mempunyai sisi etis bagaimana sepatutnya kita hidup atau berkelakuan.
  3. Etika khusus : etika normatif dalam bidang khusus, disebut juga etika terapan, etika medis, etika tehnis, etika ekonomi dsb.
  4. Etika kritis: nama modern untuk yang dulu disebut etika kristis, etika filsafat, atau etika formal.
D.    Dogmatika Dan Etika
Dapat dijelaskan kata dogma mengandung baik ajaran IMAN maupun ajaran KELAKUAN, dan tiap-tiap dogma mempunyai sisi etis. Dengan demikian melalui beberapa penjelasan mengenai etika. maka perlu dikemukakan suatu defenisi etika yang sederhana dimana etika adalah pertimbangan kelakuan atau tingkahlaku yang bertanggung jawab terhadap Allah dan terhadap sesama manusia.
II.    SISTEM ETIKA FILSOFIS
Ada enam sistem etis yang penting diketahui sebagai landasan untuk mempelajari etika dari pada pengambilan keputusan etis.
  1. Antinomianisme
Segala sesuatu terus berubah dan kenikmatan sebagai esensi kebaikan. Menangguhkan penilaian atas masalah, setip pertanyaan dapat dibantah tidak ada kebenaran mutlak atau jawaban final.
Oleh sebab itu ada yang berpendapat bahwa :
  1. Tidak ada hukum moral yang ditentukan Allah
  2. Tidak ada hukum moral yang subyektif
  3. Tidak ada hukum moral yang abadi
  4. Tidak ada hukum yang menentang hukum
  5. Menekankan tanggungjawab indifidu
  6. Unsur emotif dalam pengambilan keputusan
  7. Menekankan hubungan pribadi
2. Situasionisme
Etika situasi yaitu etika tanpa peraturan atau hukum-hukum yang benar pada perilaku, mencari jawaban yang kongkrit dan praktis. Seperti bunuh diri untuk berkorban, aborsi diterima
3. Generalisme
Generalisme yaitu perlunya norma-norma atau aturan-aturan. Tetapi norma-norma dapat dilanggar demi kempentingan dan kesempatan (berbohong untuk menyelamatkan orang lain dibenarkan). Tujuan utamanya adalah kebaikan besar.
4. Absolutisme
      Menekankan kebenaran Moral dan natur Allah secara mutlak tidak berubah.
      Menekankan peraturan
      Keyakinan dan provedensia Allah
      Selalu ada jalan keluar untuk menghindarkan dosa.
5. Absolutisme Bertentangan
      Hukum Allah mutlak
      Tugas untuk melakukan yang jahat (ada dosa besar dan ada dosa kecil)
      Pengampunan tersedia
      Konflik-konflik dasar tidak dapat di hindarkan karena manusia berdosa
      Mengusahakan kebaikan
6. Absolutisme Bertingkat
       ada hukum moral yang lebih tinggi
      Ada konflik-konflik yang tidak dapat di elakkan
      Tidak ada kesalahan yang disalahkan untuk dapat dielakan
      Mengasihi Allah dari pada manusia, mentaati Allah dari pada pemerintah, belas kasihan melebihi kejujuran
III.   SISTEM ETIKA AGAMA-AGAMA SUKU
Dalam bagian ini diuraikan tentang pandangan manusia dari Agama-agama dan pandangan hidup yang terasa pengaruhnya di AsiaTenggara.
  1. Pandangan tentang manusia menurut agama suku.
Didalam pandangan primitif tentang manusia dan suku ini tidak ada tempat bagi kesusilaan dalam arti yang khusus. Karena itu tidak ada lagi bagi etika secara radikal menyeluruh orang untuk memilih terang dan bukan gelap,kebaikan dan bukan kejahatan, Allah dan bukan setan.
2. Pandangan tentang manusia menurut Agama Hindu.
Dalam Agama Hindu BRAHMAN dipandang sebagai satu-satunya kenyataan.
Agama Hindu tidak mengenal kepercayaan akan Allah, sang pencipta. Karena itulah tidak dikenalnya pula kepercayaan akan penciptaan manusia menurut gambar Allah. Agama Hindu tidak melihat garis batas antara Allah dan ciptaan, dengan demikian tidak ada tempat bagi etika di dalam arti yang sesungguhnya.
3. Pandangan tentang manusia menurut Agama Budha.
Agama Budha berkata tentang ‘Bhava’. Segala perkataan dan perbuatan manusia akan binasa. Proses kebinasaan ini intinya yang terdalam ialah SUKHA (sengsara). Orang arif (arhat) tahu, proses bhava yang hina ini sebabnya yang terdalam ialah keinginan atau nafsu (tanha). Keinginan atau nafsu akan hidup harus dilenyapkan sampai keakar-akarnya. Barulah proses kebinasaan yang tidak ada artinya itu berhenti.
Manusia adalah suatu “nama Rupa” artinya terdiri dari “nama” (roh) dan Rupa (tubuh). ‘Nama rupa’ ini bekerja dengan menggunakan ‘skandha-skandha (perasaan, pengertian, kesadaran dll). Tetapi nama rupa yang disebut manusia itu tidak mempunyai kepribadian ia adalah a-natta (tanpa jiwa) jadi manusia itu bukanlah suatu ‘kenyataan’ yang tetap. Di dalam Agama Budha, Allah tidak diakui sebagi pencipta. Agama Budha tidak mengakui bahwa  manusia di jadikan menurut gambar Allah. Etika (dhamma) Agama Budha hanya merupakan suatu cara untuk meluputkan diri dari segala macam etika. Menurut Agama Budha, kehidupan manusia itu berdasarkan sangkaan. Tidak berarti dan tidak bertujuan. Dan sejarahpun tidak ada arti dan tujuan.
4. Pandangan tentang manusia menurut Agama Islam.
Di dalam Islam, manusia disebut ‘abd’ (hamba). Manusia itu bagaikan alat yang dipergunakan oleh Allah. Perbuatan-perbuatan manusia di ciptakan dan ditakdirkan oleh Allah. Siapa yang dipimpin oleh Allah dijalan yang benar, dialah yang terpimpin baik, sebaliknya siapa yang disesatkan oleh Allah, dialah yang binasa.
Di dalam dogmatika ortodoks Islam, tanggungjawab etis manusia tidak tampil kedepan dengan sewajarnya sebab :
  1. Karena kedaulatan Allah hanya dipandang sebagai kedaulatan kekuasaanNya.
  2. Tanggungjawab etis manusia tidak nampak dengan sewajarnya, karena tidak ada tempat bagi pengertian karena didalam Islam hanya menganggap ada satu hubungan saja anta Allah dan hasil pekerjaanNya, yakni hubungan antara kalik dan makhluk.
IV.      DASAR-DASAR ETIKA KRISTEN
Kita telah membahas bermacam-macam teori etika, kita berada dalam posisi baik untuk memahami pandangan kristen mengenai etika. Ada beberapa karakteristik yang membedakan mengenai etika-etika Kristen, setiap karakteristik tersebut akan dibahas disini secara singkat yaitu :
1.      Etika Kristen berdasarkan kehendak Allah
Etika Kristen merupakan satu bentuk sikap yang diperintah oleh dari Allah, maka kewajiban etis merupakan sesuatu yang harus kita lakukan.
Kewajiban merupakan ketentuan atau perintah etis yang diberikan Allah sesuai dengan karakter  MORAL-NYA yang tidak dapat berubah.
Maksudnya adalah Allah menghendaki apa yang benar sesuai sifat-sifat moral-Nya sendiri. Jadilah kudus sebab Aku ini kudus (Ima 11:45). Harus kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna (Mat 5:48). “Allah tidak mungkin berdusta” (Ibr 6:18) “Allah adalah kasih” (I Yoh 4:16). “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat 22:39). Jadi singkatnya etika Kristen didasarkan pada kehendak Allah, tetapi Allah tidak pernah menghendaki apapun yang bertentangan dengan karakter moral-Nya yang tidak berubah.
2. Etika Kristen bersifat mutlak
Karena karakter moral Allah tidak berubah (Mat 3:6 ; Yak 1:17), maka kewajiban-kewajiban moral yang berasal dari natur-Nya itu bersifat mutlak.
Maksudnya adalah kewajiban-kewajiban tersebut selalu mengikat semua orang dimana-mana.
Apapun juga yang ditemukan dalam moral Allah yang tidak berubah merupakan satu kemutlakan moral. Termasuk di dalmnaya adalah kewajiban-kewajiban moral seperti : kekudusan, keadilan, kasih, sifat yang sebenarnya dan belas kasihan.
3. Etika Kristen berdasarkan Wahyu Allah
Etika Kristen berdasarkan perintah-perintah Allah, wahyu yang bersifat umum (Rm 1:19-20; 2:12-25) dan khusus (Rm  2:18;3:2).
Allah telah menyatakan diri-Nya baik melalui alam (Maz 19:1-6) dan di dalam kitab suci (Maz 19:7-14). Wahyu umum berisi perintah Allah bagi semua orang. Wahyu khusus untuk mendeklarasikan kehendak-Nya untuk orang-orang percaya. Tetapi di dalam kedua hal tersebut, dasar dari tanggung jawab etis manusia adalah wahyu ilahi.
Gagal untuk mengenali Allah sebagai sumber kewajiban moral tidak membebaskan siapapun juga, bahkan seorang ateis, dari kewajiban moralnya. Karena apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum taurat, oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dikehendaki oleh hukum taurat, maka walaupun mereka tidak memiliki hukum taurat, mereka menjadi hukum taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum  Tuarat ada tertulis dalam hati mereka, ( Roma 2: 14-15).
4. Etika Kristen Bersifat Menentukan
Karena kebenaran moral di tetapkan oleh Allah yang bermoral maka harus dilaksanakan. Tidak ada hukum moral tanpa pembuat uandang-undang moral. Dengan demikian etika Kristen berdasarkan naturnya adalah preskriptif, bukan deskriptif. Etika berkaitan dengan apa yang seharusnya dilakukan, bukan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Orang-orang Kristen tidak menemukan kewajiban-kewajiban etis mereka di dalam standar orang-orang Kristen tetapi di dalam standar bagi orang-orang Kristen di Alkitab.
5. Etika Kristen itu Deontologis
Sistem-sistem etis pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori. Deontologis ( berpusat pada kewajiban) dan Teologis (berpusat pada tujuan). Ada dua etika Kristen yaitu :
  1. Etika Deontologis (berpusat pada kewajiban)
Peraturan menentukan hasil, peraturan adalah dasar tindakan, peraturan itu baik tanpa menghiraukan hasil, hasil harus diperhitungkan berdasar peraturan.
b. Etika Teologis
Hasil menentukan peraturan, hasil adalah dasar tindakan, peraturan itu baik karena hasil, hasil kadang bisa melanggar peraturan.
V.      ETIKA PERJANJIAN LAMA

Perjanjian lama adalah buku Etika yang memperlihatkan kehidupan etis dari umat Israel sepanjang sejarah kehidupannya. Para tokoh etika melihat PL dari berbagai pandangan bahwa sejarah kehidupan umat israel dan kehadiran Allah tidak dapat dipisahkan.
Tingkah laku Israel berada dalam pengawasan dari pada YHWH, baik dalam hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama :
  1. Allah Israel adalah penuntun dalam kehidupan etis umat sangat bergantung pada Allah sebagai penuntun.
  2. Status dari kehidupan umat Israel ditengah-tengah masyarakat mempengaruhi kehidupan etika mereka.
  3. Kesetiaan dan ketaatan kepada YHWH sebagai pemberi hukum dan peraturan adalah landasan bagi umat dalam tingkah laku etis mereka.
  4. Umat PL berasal dari Perjanjian Allah kepada umat menjadi landasan dari standar moral mereka.
  5. Etika PL adalah etika agama Yudaisme yang berasal dari kebenaran Firman Allah atau pernyataan Allah secara pribadi.
  6. Hukum kasih kepada Allah dan kepada sesama dalam hukum Taurat adalah landasan etika umat Israel.
  7. Hukum Taurat dan kitab para nabi adalah buku etika yang berhubungan dengan perjanjian, kekudusan/moral, dan kasih.
  8. Yesus Kristus dan para rasul menggunakan PL sebagai landasan pengajaran yakni memberi pengertian yang benar mengenai etika PL dan memberikan tafsiran yang benar mengenai etika PL kedalam PB.
  9. Pendekatan mempelajari PL sebagai buku etis atau buku norma-norma kehidupan dengan melihat PL sebagai:
  • a book of rule”, prinsip-prisip ketaatan sebagai kehidupan etis umat israel.
  • a book of principles”, prinsip-prisip etis yang terkandung dalm hukum taurat.
  • a patten of life”, memberikan gambaran kehidupan etis umat sebagai standar kehidupan     dan standar dalam pengambilan keputusan. Namun banyak hal yang aneh dan harus diteliti  kembali.
  • a book of character bulding”, memberikan contoh karakter dan landasan dalam pembentukan karakter. Hubungan dengan sesama dalam masyarakat sosial bertambah baik apabila seseorang mengembangkan karakternya.
10. Mempresentasikan narasi dari generasi umat yang hidup disepanjang sejarah dengan                      hubungan dengan masyarakat secara etis dan bagaimana kita mengaplikasikan dalam                      kehidupan sekarang :
  1. Penciptaan kehidupan : Allah sebagai pemberi hidup, dan bagaimana kita memelihara kehidupan, ciptaanNya.
  2. Kain dan Habel : hubungan dengan sesama, bagaimana kita memeliharanya.
  1. Rahab perempuan yang menyembunyikan pengintai-pengintai. Apakah kita boleh berbohong ?
  2. Menara Babel : hubungan dan kerja sama dalam komunitas bahasa di serakan, bagaimana kita bekerja sama dengan sesama. 
  3. Perjanjian Allah kepada Abraham: tujuan perjanjian ini bukanlah untuk pribadi, tetapi demi kepentingan banyak orang.
  4. Hukum taurat:  4 hukum pertama berbicara tentang tanggungjawab kepada Allah, sedangkan 6 hukum berikutnya berbicara soal tanggungjawab kepada sesama.
  5. Hubungan dengan bangsa-bangsa lain, kawin mengawinkan ( berbicara soal sexual ethics)
  6. Kasih kepada sesama, sabat dan soal budak ditengah-tengahmu ( berrbicara soal keadilan sosial dan ekologi)
  7. Pembebasan dari Mesir dan mengembaran dipadang gurun. Kehidupan itu bukanlah milik pribadi sehingga hidup bergantung pada pribadi, tetapi milik Allah dan bergantung pada Allah. Manusia berusaha hidup mengontrol hidupnya dari pada hidup dalam memberi kehidupan.
  8. Memasuki tanah kanaan, isu-isu etis dari “Pacifism” atau A just War”
  9. Pada zaman Hakim-hakim: zaman kegelapan, isu-isu etis dan keagamaan.
  10. Pada zaman raja-raja: isu-isu etis mengenai keadilan pajak dan budak, dan contoh-contoh kehidupan etis yang buruk dari Daud dan Bertsyeba dan Uria, Ahab, izebel dll.
  11. Kitab nabi-nabi kecil dalam pembuangan: isu-isu mengenai keadilan, belas kasihan, politik dll.
  12. Kitab-kitab puisi: Isu-isu moral etis , ibadah dan pelayanan yang etis, penyebakan yang paling benar? Dan dialog iman dalam kitab mazmur. Mempelajari etika dari dasar PL pada umumnya adalah : sosial etis dalam kehidupan iman dan  penyembahan kepada Allah.
VI.      ETKA PERJANIAN BARU
Perjanjian Baru adalah buku etika dan sebagai kelanjutan dari etika PL di ajarkan oleh Yesus maupun para Rasul. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa Kristus memberikan pengertian yang benar mengenai etika PL sedangkan Paulus memberikan tafsiran yang benar mengenai etika dalam PL. Dalam mempelajari PB sebagai buku etika, ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan.
  1. PB dapat di kategorikan sebagai kitab hukum untuk  membimbing kehidupan manusia
  2. PB sebagai koleksi dari prinsip-prinsip moral universal.
  3. Menekankan keputusan etis di mana terdapat peranan Roh Kudus. Roh Kudus sebagai yang memimpin ke dalam etika yang dapat diterima.
  4. Menekankan pengambilan keputusan etis didasarkan kasih di tengah-tengah situasi yang sedang berlangsung. 
  5. Anugerah dalam Yesus Kristus sebagai landasan etika Kristen. Stephen moot menguraikan makna etika dalam hubungannya dengan anugrah Allah sebagai landasan dan tindakan etis etika Kristen.
  • Etika Kristen di landasi oleh tindakan Allah dalam Anugrah-Nya. Disini anugrah Allah mempengaruhi orang percaya secara etis termasuk ’social action” dengan kuasa Roah-Nya. Etika Kristen adalah respon kita kepada anugrah Allah sehingga memperbaharui sikap hidup dan menjadi “immitators of god”. Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
  • Etika Kristen dilandasi oleh tindakan sosial dari anugrah. Artinya dalam kehidupan etis, orang percaya mempunyai tanggungjawab sosial, seperti yang dilakukan oleh Allah, demikian dilaksanakan orang             Kristen karena Kristus telah berkorban bagi orang percaya di kayu salib, maka pengorbanan Kristus haruslah mewarnai hubungan kemanusiaan terhadap sesama dalam suatu action.
  •  Dalam aplikasi kehidupan etis orang percaya harus menciptakan komunitas etis dalam lingkungan orang percaya maupun orang yang tidak percaya. Namun komunitas etis orang percaya akan membawa dampak dalam komunitas orang yang tidak  percaya.
1.      Etika Yesus Kristus  
Dalam pelayanan dan kehidupan Yesus orientasi etika. Yesus adalah sosial. Dalam injil Sinoptik Ia menekankan soal pengampunan. Teladan etis yang paling baik adalah teladan dari karakter Allah. Orang Kristen harus sama seperti Kristus dalam etika dan ketaatannya. Khotbah Tuhan Yesus di bukit adalah khotbah etika yang berhubungan dengan hal-hal sosial, budaya, dan ekonomi dalam masyarakat.
 Dan ini merefleksikan etika dalam hukum Taurat dengan pengertian yang benar. Prinsip etika Yesus  adalah prinsip ketaatan dan anugrah karena IA bukanlah seorang yang legalistik tanpa praktis. Yesus tidak menolak tuntutan moral dari hukum taurat, tetapi Ia menolaknya apabila Ia tidak mewakili kehendak  Allah. Itulah sebabnya Ia menggenapinya. Etika Yesus di tulis oleh Yohanes dengan menggunakan istilah etika yakni : kasih, kehidupan, terang dan kebenaran, demikian juga istilah ini di gunakan dalam I,II.III Yohanes.
2.      Etika Dari Paulus
Dalam surat-surat Paulus nampak prinsip-prinsip etika kristen yang dibuatnya sebagai penuntun:
  1. Dipraktekkan dengan melihat kondisi lingkungan  Krsten dan non Kristen.
  2. Diantara komunitas Gereja Kristen ia menggunakan istilah ketergantungan, gontongroyong dari jemaat sebagi anggota tubuh Kristus satu sama lain. Tujuannya untuk kepntingan bersama secara sosial.
  3. Standar nilai dan ukuran etis Paulus adalah dalam Kristus ( in Chist) yang menjadi teladan dari etika dalam keluarga dan dalam pekerjaan.
  4. Sikap pengambilan keputusan etis harus ada dalam pimpinan Roh Kudus, yang berbicara mengenai hati nurani.
  5. Orang kristen tidak boleh berkompromi dengan dunia dan tidak boleh menjadi penghalang bagi orang kafir untuk mengenal Yesus. Tindakan yang bijaksana harus diambil seperti mengenai makanan dan minuman dan penggunaan-penggunaan karunia.
  6. Hubungan suami-istri, tuan dan hamba, negara dan rakyat, melibatkan prinsip-prinsip spiritual dari tubuh Kristus dan kepala (Petrus juga memiliki prinsip etika ini). Prinsip ini begitu mendalam dan berhubungan dengan etika sosial dan etika politik dalam masyarakat yang harus diperhatikan orang percaya.
  7. Prinsip-prinsip etis kerja juga dinyatakan Paulus dalam mengadakan rekonsiliasi Onesimus dan Filemaon.
  8. Sikap etis juga di ajarkan Paulus untuk memelihara keindahan penyembahan, pelayanan, dan juga penggunaan-pengguanaan karunia dalam jemaat. Dalam surat Korintus, paulus dengan jelas, tegas dan mendetail tentang hal ini. Disini etika pelayanan dan ibadah mencerminkan kehidupan orang percaya yang hidup dalam anugrah dan displin Allah.
  9.  Ketegasan sikap etis Paulus diwujudkan dalam penerapan disiplin terhadap pelanggaran moral.
PERUBAHAN SOSIAL DALAM SEJARAH PL DAN PB DAN PENDEKATANNYA.
Dalam sejarah umat Allah di PL nampak jelas adanya perubahan sosial yang terjadi mulai dari zaman penciptaan. Perubahan-perubahan sosial ini sangat jelas dan memberikan gambaran dan warna yang berbeda. Allah dalam PL ini turut berperan dan mengadakan pendekatan sosial dalam konteksnya. Krisis-krisis tentu terjadi juga dalam sepanjang perubahan sosisal yang dialami oleh umat Israel. Para nabi dan Raja juga mengambil bagian dalam menyarakan suara kenabian di tengah-tengah krisis yang disebabkan perubahan sosisal tadi. Bahkan hingga pada zaman PB perubahan sosisal itu terus berkesinambungan. Yesus dan para rasul mengambil bagian dalam mengadakan pendekatan dan rekonsiliasi sosisal pada waktu itu.
PERUBAHAN SOSIAL DALAM PL DAN PENDEKATANNYA
Dalam sejarah umat Allah di PL, perubahan sosial yang terjadi begitu menyolok. Namun kehadiran Allah dalam perubahan sosial menunjukkan kebijaksanaan Allah yang ajaib. Allah tetap dapat mendekati umatn-Nya dalam kodisi umat-Nya yang beragam.
1.      Di taman Eden: Primitif, Agrikultura
2.      Menara Babel: Peasant, peternak, agrikultura
3.      Kejatuhan: Kinship, pemburu, agrikultura
4.      Zaman Patriakh: Tribes/ kesukuan, peternak, agrikultura
5.      Zaman pengembaraan: Penggungsi, peternak
6.      Di tanah Kanaan: Tribes/ kesukuan, Agrikultura
7.      Zaman Hakim-hakim: Tribes/ kesukuan, Agrikultura
8.      Zaman Raja-raja: kesukun, Industri, Politik
9.      Zaman Pembuagan: Budak, Industri, Agrikultura, Pluralisme, Politik
10.  Zaman kembali dalam pembuangan: Pluralisme, Kesukuan, Politik
11.  Masa Tansisi: Pluralisme, peternak, Agrikultura.
Allah mengadakan pendekatan yang berbeda-beda dalam kondisi sosial Umat Israel yang berbea pula. Allah menyediakan kepemimpinan yang berbeda dalam kondisi sosial dan lingkungan umat israel. Pendekatan Allah secara sosal budaya begitu kontekstual.salah satunya adalah pedekata-Nya melalaui perjanjian yang diadakan –Nya dengan umat Israel berbeda-beda, namun mengandung makna dan tujuan yang sama.
PERUBAHAN SOSIAL DALAM PB DAN PENDEKATANNYA
Memasuki zaman PB, dunia umat Allah mengalami bayak perubahan. Umat Israel harus menerima kenyataan bahwa orientasi dari partikularisme menjadi universalisme. Kesukaan umat Israel sudah berlalu dan diganti dengan komunitas bersama. Perubahan ini nampak dalam beberapa perubahan sosial:
1.      Dari masyarakat Ibrani ke Yunani
2.      Percampuran orang Yahudi dan orang Yunani, budaya majemuk
3.      Di bawah jajahan Romawi
4.      Dari hukum kepada Anugrah
Ø  Yesus Kristus
Pendekatan Yesus Kristus terhadap perubahan sosial ini adalah melalui beberapa hal:
1.      Hukum Kasih
2.      Menggenapi hukum taurat
3.      Khotbah di bukit sebagai suara kenabian-Nya.
4.      Pengorbanan-Nya di kayu salib membawa pendamaian antara manusia dan Allah dan antara manusia dengan manusia.
5.      Aksi sosial
6.      Pendekata budaya
7.      Pendekatan ekonomi
Ø  Rasul Paulus
Pendekatan rasul Paulus terhadap perubahan sosial dengan mengadakan perubahan itu sendiri. Pendekatan Rasul Paulus lebih mengarah pada rekonsiliasi atau perubahan hubungan sosial antara orang Yahudi dan Yunani, budak dan orang merdeka, orang Bar-bar dan sakit. Paulus mengadakan beberapa pendekatan untuk “ sosial renewal”
1.      Analogi yang digunakan: Tubuh Kristus
2.      Sakramen Baptisan: di baptis dalam satu tubuh
3.      Penyataan Paulus: tidak ada orang Yahudi dan Yunani. Bar-bar dan skit, budak atau orang merdeka.
4.      Istilah “Agape”: di gunakan Rasul Paulus dalam membedakan etika Kristen dan etika non Kristen. Nilai Agape adalah standar nilai etis yang paling utama (I Kor 13)
5.      Etika pembebasan: Gaya Rasul Paulus yang tranformatif sebagai landasan dan pembebasan hak, sosial renewal, dan justice suport.
6.      Tanggung jawab hukum dan politik: mentaati hukum, membayar harga pajak dll.
7.      Etika Moral Paulus: Paulus menggunakan istilah: “Sarx” dan “ pneuma”. Kedua hal ini merupakan kontras antara moral dan Immoral. (makmur Halim).
VII.          FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIKA KRISTEN
Di bidang perkawinan, bisnis dan kerja/jabatan (khususnya dalam pelayanan Gereja).
  1. Pernikahan dan masalahnya
Dalam daftar dibawah ini manakah yang menjadi prioritas atau yang paling nomor satu :
1.      Karier                                      6. Kedudukan dan kekeuasaan kita
2.      Uang                                       7. Kebutuhan sexual
3.      Rekreasi                                  8. Allah
4.      Anak                                       9. Pendidikan
5.      pasangan kita                          10. Pekerjaan Tuhan.

B. Bisnis dan Kerja  
Kerja merupakan unsur hakekat manusia, yang dijadikan menurut gambar Allah. Kerja manusia mempunyai sifat yang khas. Ia menunjukkan perbedaan yang nyata sekali dengan kerja binatang dan kerja mesin. Kerja binatang berlaku menurut naluri, sedangkan kerja mesin berlaku tanpa kesadaran. Sifat khas kerja manusia adalah bahwa kerja manusia merupakan penggunaan secara sadari daya-daya rohani dan badani juga tertuju kepada maksud tertentu. Kerja sebagai perintah Allah dan perintah itu harus di taati dengan rela hati.
C. Pelayanan Gereja  
Gereja wajib memberitakan, bahwa kerajaan Allah sedang datang dan oleh sebab itu wajib memberitakan pemerintahan dan janji kerajaan Allah dalam segala lapangan hidup dan menyerukan supaya bertobat. Tuhan Yesus menaruh minat terhadap kesehatan, makanan, serta perlakukan terhadap orang-orang sekelilingnya. Ia mnyembuhkan yang sakit, memberi makan yang lapar, mengecam tingkah laku orang percaya terhadap Lazarus yang miskin.
VIII.  ETIKA SOSIAL
Pembangunan dan kemiskinan atau ketidak adilan, HAM, Ekologi, SDM, Biotek, Informasi, Pornografi dll.
A.    Kemisikinan/ketidakadilan  
Pada umumnya dalam PB orang-orang miskin selalu disebut orang sakit, orang cacat, buta, lumpuh dll. Mereka tergolong pada orang-orang miskin (Mat 11:5 ; Luk 14:13, 21-23). Kemiskinan dapat disebabkan berbagai hal misalnya kemiskinan yang disebabkan kemalasan atau hidup boros. Pembawaan karena bencana alam, penindasan dan egois orang kaya dan karena sistem ekonomi.  Ketidak adilan lawan dari keadilan yaitu berat sebelah atau timpang antara satu dengan yang lain. Orang miskin sering kali mengalami ketidakadilan dari orang kaya diberi upah serba sedikit dan ditindas Yer 22:13. bagaimana sikap kita terhadap kemiskinan dan ketidakadilan ini?
B. Hak-hak asazi manusia
Hak-hak asazi manusia merupakan tantangan bagi gereja dalam usaha mewartakan injil kemerdekaan. Seperti yang diberitakan para nabi Amos. Orang percaya seharusnya menyuarakan hak-hak asazi manusia secara benar dan berani.  
C. Ekologi
Ekologi adalah ilmu tentang hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya karena lingkungan merupakan tempat untuk kehidupan setiap makhluk hidup (Kej 1:28). Manusia memiliki tanggungjawab yang besar untuk menjaga lingkungan hidup, dimana kehidupan itu berlangsung. Manusia juga bergantung pada lingkungannya.
D. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia dapat diartikan sebagai manusia yang mempunyai potensi yang baik demi menunjang suatu kegiatan dengan baik dan maksimal. Sumber daya manusia di pengaruhi oleh kemajuan dalam bidang ekonomi, pendidikan, kedisplinan, dan budaya. Gereja terpanggil untuk mengembangkan sumber daya manusia yang tepat guna baik bagi negara, bangsa dan masyarakat serta kerajaan Allah.
E. Biotek
Biotehnologi adalah perkembagan ilmu dibidang thenologi yang semakin canggih dengan penemuan cloning pada hewan misalnya. Perlu disadari bahwa manusia jaman modern lebih percaya pada tehnologi dari pada Allah akibatnya adalah banyak orang yang pandai akhirnya meninggalkan iman mereka. Sebagai orang percaya perlu menyikapi kemajuan jaman dan tehnologi dengan arif dan bijaksana serta berdasarkan firman Allah sebagai landasan orang percaya dan memanfaatkannya dengan baik sehingga apabila ada yang tidak sesuai firman Allah harus ditinggalkan.
F. Informasi/komunikasi
Komunikasi adalah suatu hubungan timbal balik dan komunikasi menduduki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Contoh media yang bisa kita dapatkan : Radio, Televisi, Surat kabar, Telepone, Internet dll. Semua ini menunjang kehidupan manusia dan bisa digunakan untuk segi positif sebagai median pekabaran injil.
G. Pronografi
Masalah pronografi masalah yang serius dan tidak boleh dianggap spele karena dampaknya bagi masyarakat sangat buruk. Pronografi terdapat dalam berbagai macam seperti buku-buku, gambar-gambar, foto-foto, kaset, dan juga Internet. Orang percaya perlu membendung arus pronografi dengan memberikan pengertian yang benar tentang fungsi seksualitas manusia berdasarkan kebenaran firman Tuhan.
IX.             ETIKA MEDIS
Contoh-cintoh isu-isu sosial dan Argumentasi 
Isu-isu yang ada di masyarakat merupakan isu-isu terhadap suatu kasus yang dialami oleh individu-individu dalam masyarakat. Keputusan-keputusan atau sikap yang diambil selalu sesuai dengan konteks budaya dan cara berfikir. Paradigma individu dalam pengambilan keputusan, motivasi, dan alasan yang dimiliki menentukan sikap etis dan pengambilan keputusan etis. Salah satu isu sosial dalam masyarakat kita seperti : KB, Transeksualitas, AIDS, Pelecehan Anak-anak DLL. Sebagai orang Kristen bagaimanakah sikap etika sosial Kristen  anda dalam memberikan jawaban?
X.    ETIKA POLITIK
Hubungan Gereja dengan Negara, partisipasi Kristen dalam Politik, khususnya pembangunan Politik. Etika politik adalah: filsafat moral tentang dimensi politis kehidupan manusia. Sebagai salah satu cabang etika khusus etika politik termasuk manusia. Sebagai salah satu cabang etika Khusus etika politi termasuk dalam lingkungan filsafat. Stilah filsafat berarti kebijaksanaan hidup, skap hati, usaha batin dll.
  1. Hubungan Gereja dan Negara
Masalah hubungan Gereja dan Negara dapat berjalan dengan baik apabila Gereja bisa dan dapat menempatkan diri dalam bernegara, juga negara dapat melihat bahwa Gereja  merupakan suatu bagian sosial dalam bermasyarakat dan bernegara. Gereja dapat melihat keburukan dan kebaikan yang dilakukan negara dan Gereja tidak boleh tertutup dengan masalah negara. Yang terpenting adalah Gereja tetap menjadi terang dan garam dunia untuk mencapai visi  pelayanan.
B. Berpatisipasi Kristen Dalam Politik
Hendaklah orang Kristen bisa terlibat dalam politik dan pemerintahan yang ada, sehingga bisa terlibat dalam menentukan arah kebijakan-kebijakan bangsa dan Negara.
XI.      EVALUASI TERHADAP TANGGUNGJAWAB  KRISTIANI MASA KINI
Kondisi sosial dan disertai perubahan-perubahan sosial yang sangat radikal dalam konteks Indonesia tidak dapat lepas dari faktor-faktor agama, politik, ekonomi dan budaya yang ada. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi dan konteks perubahan sosial di barat. Pada umumnya di dunia ketiga kondisi sosial hampir dapat disamakan. Pendekatan etis barat tidak dapat di gunakan di dunia ketiga. Orang percaya harus mencermati perubahan-perubahan yang ada sehingga dapat memprensentasikan sikap etis yang kontekstual. Orang Kristen harus tetap bertahan dan memiliki sikap etis yang dilandasi dengan kebenaran firman Allah.
Kompromi bukan merupakan jalan keluar karena bagaimanapun juga status minoritas orang Kristen tetap menjadi sasaran sosial yang ada. Jadi dalam melibatkan diri kedalam masyarakat sosial maupun untuk mengadakan transformasi sosial, Gereja atau orang percaya tidak dapat mengabaikannya dalam semua aspek kehidupan masyarakat.
Jadi dalam melibatkan diri ke dalam masyarakat sosial maupun untuk mengadakan transformasi sosial, Gereja atau orang percaya tidak dapat mengabaikan  keterlibatannya dalam semua aspek kehidupan masyarakat.
XII.   PERGAULAN MUDA MUDI (cinta, pacaran, dan sexs)
Masa persiapan sebelum menikah
A.    Pendahuluan
  1. Fase Mengerti Diri (Maz 71:2)
  1. Orang tua memiliki tanggungjawab dalam pembina seksuil anak-anak.  Tugas pembinaan mencakup semua bidang kehidupan termasuk seks. (Kej 1:28 ; I Tim 3:2-4 ‘beranak cucu,’ ‘menguasai diri’)
  2. Mengerti diri dan tubuhnya (Maz 139:13-14).
  • Umur 4-11 Th = masa dimana anak banyak bertanya, dan orang tua berkewajiban memberikan jawaban yang sesuai kemampuan berpikir anak Ex  dari mana datangnya adik?
  • Umur 12-14 Th = masa remaja, anak ingin tahu masalah seksuil dan ini adalah wajar masa ini disebut masa puber. Pria mimpi basah dan wanita dengan datangnya haid inilah masa yang paling mudah dipengaruhi.
  • Umur 15-17 Th = Masa ketidak seimbagan tubuh dan jiwa. Kalau laki-laki pada tubuhnya, tapi wanita pada jiwanya.
  • Umur 18-21 Th = Masa pemuda-pemudi, masa untuk kemantapan mengerti diri  dan lawan jenisnya.
  •  Umur 22-30 Th = Masa dewasa dan berani mengambil resiko.
  • Umur 31-mati = Masa dewasa penuh.
2. Fase Menerima Diri (Yer 1:5)
  1. Allah adalah pencipta (Kej 1:27), dan kita perlu berterimakasih kepada Allah untuk tubuh atau diri kita (Maz 139:14) ‘kejadianku ajaib’.
  2. Yesus adalah penebusku. Bagaimana kalau terdapat noda dan aib pada tubuhku? (I Pet 1:18) darah Yesus dan sanggup dan sudah menebus kita.
  3. Roh Kudus adalah pembimbingku (Gal 4:6-7) Roh Kudus mengangkat kita sebagai anak-anak Allah.
  • Mengasihi diri sendiri artinya menerima diri sendiri dengan merasa bangga dan puas. Mengapa? Karena banyak pemuda pemudi yang tidak puas dengan dirinya sendiri lalu menempuh jalan lain yaitu melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah. Maka sebagai anak Tuhan kita tidak boleh melakukannya karena itu adalah dosa.
3. Fase Menguasai Diri (Tit 2:26)
  1. Menguasai daya seksuil
Masa puber terjadi pada umur 12-21 tahun, masa ini penuh ketegangan. Perbedaan sex laki-laki dan perempuan. Sex laki-laki itu seperti kuda liar yang perlu dijinakan. Sedangkan sex perempuan itu seperti senar gitar yeng perlu disetem. Terletak pada jiwanya dan perasaannya.
b. Menjiwai tubuh (Maz 119:37a) artinya kita bisa menguasai tubuh, tangan, mata, lidah, mulut, telinga, dsb.
4. Fase Mngerti Teman Lain Jenis
Ada 4 tahap pergaulan :
  1. Pergaulan kelompok (umur 12-17 Th) masa remaja.
  2. Pergaulan berpacaran (umur 18-22 Th) masa muda mudi, cinta pertama.
  3. Pergaulan pertunangan Umur 23- Th) kuncinya terletak pada si putri untuk janji setia.
  4. Pergaulan nikah sebagai suami istri dan menurut kehendak Tuhan harus seiman (II Kor 6:14-16; I Kor 7:39).
  5. macam-macam konotasi kata “CINTA”
      Etimologi cinta dalam kamus bahasa Indonesia
      Cinta merupakan sebuah konsep.
B.     CINTA, PACARAN, DAN SEX ( Dalam Terang Firman Tuhan)
1.      cara pendekatan masalah:
·         Bukan sekedar Informasi
·         Sikap Hati (attitude) dalam pendekatan Kel 3:5, Yos 5:15
2.      Dua sikap yang salah terhadap masalah cinta dan sex.
·         Filsafat kaun  Victorian: “Sexlles love” ( cinta tanpa Sex)
·         Prinsip cinta “The New Morality”: “Loveless Sex” ( Sex dilakukan tanpa cinta)
A.    Latar Belakang
Apa yang di buat “The New Morality” itu sebenarnya merupakan campuran antara filsafat, teologia dan Etika yang dibela oleh sejumlah cendekiawan yang mengikuti pola pikir yang liberal dan ekstrim dalam Teologia. Dalam banyak hal, usaha pemahamannya menjadi sulit dan berbeli-belit, karena teori dari “The New Morality” nempaknya benar dan masuk akal, tetapi sebenarnya “The New Morality” itu mempunyai kebenaran semua.
Dua masalah Etis:
·         Masalah “The Inner Motives” (Yoh 8:1-11)
·         Masalah situasi sosial yang sulit mengenai percaturan nilai:
1.      Dalam II Sam 13 sebenarnya kita diperhadapkan pada percaturan nilai:
  • “The New Morality” atau lebih tepatnya di namakan “The Old In Morality”
  • “The Old Morality” atau “ The Biblical Morality”. Coba saudara identifikasikan ciri-ciri kedua moralitas ini, seperti masing-masing terungkap dalam:
o   Sikap dan rencana Yonadab (ayat 5-6)
o   Sikap tamar (ayt 12-13)
2.      Jelaskan bagaimana posisi Amnon dalam percaturan nilai ini:
  1. Apakah ‘eros’ Amnon memang pada dasarnya jahat? (ayt 2)
  2. Kalau demikian, apakah akar dari segala tragedi Amnon- Tamar? (ay 6, 12)
  3. Seandainya saudaraadalah Amnon, bagaimana seharusnya, saudara bersikap menghadapi percaturan nilai ini?
B.     KESIMPULAN
1.      Salah satu serangan terhadap pergaulan muda-mudi sekarang ini adalah apa yang disebut TEST OF LOVE atau BATU UJIAN CINTA. “Kalau memang sungguh-sungguh engkau mencintai aku,” bagaimana pendapat saudara, tentang batu ujian cinta ini?
  • Perhatikan sekali lagi tragedi Amnon- Tamar, bukankah Amnon benar-benar mencintai Tamar?
  • Baca Kidung Angung 8:6 “ Cinta= Maut”. Dapatkah maut dicoba dengan pura-pura mati? Dapatkah Cinta di uji dengan hubungan Premarital?
2.      Bagaimana pendapat saudara tentang “ciuman selamat malam”
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pandangan saudara:
  • Bagaimana saudara menilai ciuman itu?
  • Apakah ciuman itu tindakan terakhir dan terus di ikuti oleh perpisahan ( sungguh-sungguh Selamat malam) atau awal dari suatu seri tindakan lainnya).
  • Apakah saudara melakukan di tempat yang bersendirian?
  • erikan pendapat saudara tentang pentingnya “pengusahaan diri” sebagai sifat ke-9 dari buah-buah Roh Kudus (Gal 5:23) dalam masa Pacaran.
3.      Pandangan Alkitab
a.       Mengapa Allah menciptakan sex?
Pertama:Kej 1:28  -Prokreasi atau Reproduksi
Kedua:   Kej 2:1- 8  -Persekutuan dan memberi
               Kej 2:24          -kelengkapan
Ketiga:  Kej 1:26-27     -persekutuan pria & wanita adalah Refleksi persekutuan Ke-Allah-an.
b.      Alkitab mengajarkan bahwa tubuh itu sendiri tidak berdosa. Itulah sebabnya Tuhan Yesus datamg kedunia ini untuk tubuh manusia. (Yoh 1:14, Kol 1:19, I Kor 6: 19-20).
4. Pembicaran tentang cinta , pacaran, dan sex bukanlah suatu yang tabu.
Sebagai orang Kristen kita terpanggil untuk memahami dalam terang Alkitab. Sebagimana Allah meencanakannya ketika Ia menciptakan manusia. Dalam urutan berikut ini kita akan mempelajari, bagaimana Alkitab mengoreksi dua sikap yang salah diatas yaitu “cinta tanpa sex” pada kaum Victorian dan Sex tanpa Cinta pada The New Morality.
1.     CINTA
a.     macan-macam konotasi kata “cinta
*      Etimologi cinta dalam bahasa Indonesia
*      Cinta merupakan sebuah onsep
b. Cinta bersifat 4 :
      Stroge
      Philia
      Eros
      Agape
c. Batu Ujian Cinta
walterTrobisch dalam bukunya “I Merried You” menunjukan 6 bagian batu ujian cinta.
  1. Ujian untuk merasakan sesuatu bersama-sama
Herman Oeser mengatakan : mereka yang ingin bahagia (sendiri), janganlah mencintai. Karena yang terpenting dalam mencintai adalah membuat sang partner bahagia. Mereka yang ingin di mengerti oleh partnernya janganlah mencintai karena yang terpenting disini adalah mengerti partnernya.
2. Ujian ketahanan mental
Salah satu ciri ketahanan mental adalah penguasaan diri. (Gal 5:23) kasih itu sabar. (I Kor 13:5). Cinta merupakan dorongan seksuil ke dalam  satu prespektif perkawinan. Perkawinan menjamin “rumah” bagi sebuah cinta ; anak-anak yang kelak di anugerahkan Tuhan.
3. Ujian kebiasaan
Ingat !!!!, orang yang anda cintai adalah seorang manusia, ia mempunyai pribadi dalam segala segi postif dan negatifnya. Pemuda pemudi tidak seharusnya memanipulasi dengan menutupi cacat celanya. Ilustrasi apabila menghadapi kesulitan dalam usaha mengubah/memperbaiki sang partner tentu sikap yang tepat dengan doa 7 kata yaitu “ubahlah partner saya melalui perubahan saya sendiri”.
4. Ujian perselisihan
Yang penting, bukanlah bahwa kedua yang saling mencintai itu tidak pernah berselisih, melainkan apakah mereka mampu menyelesaikan perselisihan itu. Kemampuan ini harus dilatih sebelum keduanya mengambil keputusan. Latihan ini menyebabkan mereka ‘terangkat’ ketempat yang lebih tinggi sehingga mampu menyelesaikan masalah lebih luas.
5. Ujian penghargaan
Cinta akan bermauara ke dalam perkawinan. Dan perkawinan orang Kristen adalah untuk seumur hidup. Sang Pria yang kekasih, yang gagah/tampan itu akan menjadi kakek. Dan Sang Gadis, buah hati jelita itu akan menjadi seorang nenek. Ingat itu….!!!!!!
Beberapa prinsip saling menghargai sbb :
  1. Menghargai seorang partner sebagai pribadi yang utuh Luk 2:52 yaitu :
-          Aspek Mental
-          Aspek Fisik
-          Aspek Sosial
-          Aspek Spritual.
2. Saling membantu dalam memelihara kesucian Maz119:8-11. Peliharakan  diri dari “dua patokan”
3. Rela berkorban bagi kekasih
Berkorban berarti memberi (Maz 37:5) “serahkanlah hidupmu kepada Tuhan” (Yoh 3:16)
4. Menahan diri untuk menguasai sang partner
Dr. Howard Hendreks mengatakan tentang homoseks dan lesbianisme yang merajalela dikalangan muda-mudi, sebagai akibat yang disebutnya Ayah yang “Zero In Leadearship” dan ibu yang merupakan “Doninate Aggresive Smothering Mother”
5.Ujian ruang dan waktu
Ujian ruang punya pacar di beberapa kota sekaligus ?
Ujian waktu : jatuh cinta pada pandangan pertama? Renungkan I Kor 13
2.      SEX

a.      Apakah seks tidak merupakan batu ujian bagi cinta?
Bentuk-bentuk lain dari pertanyaan ini adalah
  1. Apakah tidak perlu ada semacam “test of love”
Bukankah sebelum ia membeli buah, ia harus mengecapnya dahulu?
  1. Kalau emang kami saling mencintai sekarang, mengapa harus menunggu?
  2. Bukankah kami akan kawin nanti, mengapa tidak boleh sekarang?
Penganut “The New Morality” memperkenalkan “ kawin Pencobaan”
maksudnya:
prekteknya: pencobaan iru tidak pernah berakhir. Sebenarnya apa yang disebut “ The New Morality” itu adalah “ The Old Immorality” ( Kej 6:1-3:19 dan Mat 24: 37-39)
contoh kasus: II Sam 13
*      Ay 1-3             - eros tidak dengan sendirinya jahat.
*      Ayat 3-6          -Jonaan: personifikasi “The New Morality” atau lebih tepat dikatakan “The Old                                     Morality”
*      Ayat 12-13      -Tamar: mewakili nilai-nilai (biblical morality)
*      Ayt 9-11          - kesalahan Tamar : tidak waspada
*      Ayat 14-15      -Eros mberubah menjadi benci
*      Ayat 22, 28-29 – Akibat yang tragis ( II Sam 15-16)
Ilustrasi Kera dan Kelapa Muda
Seks itu seperti lampu tembok, apabila sumbunya di putar terlalu tinggi maka nyalanya akan terlalu besar, sehingga mengeluarkan asap hitam mengotorkan seluruh ruangan. Tetapi apabila sumbu itu diatur sedemikian rupa maka nyalanya akan memberi terang seluruh ruangan.
Demikian seks itu ada dua perbandingan :
  1. Kidung Agung 8:6 > “cinta kuat seperti maut”
            Cinta = Maut
            cinta tidak dapat dicoba lebih dahulu, sama halnya dengan matian/maut: orang tidak dapat “mencoba mati” dengan cara tidur nyenyak.
2. Seks dalam hubungan dengan cinta sama halnya terjun payung. Orang tidak akan naik bubungan rumah dengan perasut (payng Udara). Ia harus naik pesawat udara, lalu dari ketinggian tentu ia dapat terjun. Ketinggian tertentu adalah perkawinan
b. Kalu seks tidak dapat dijadikan batu ujian cinta, bagaimana hubungan antara keduanya?
Cinta dan seks harus dilihat dalam hubungan perkawinan (Kej 2:21-25).
  1. Beberapa prinsip dasar perkawinan adalah lembaga pertama yang dibentuk Allah.
  2. Pemahaman terhadap Kej 2:24 “ada tiga kata kunci”
      Meninggalkan
      Bersatu
      Menjadi satu daging.
Bagaimana seorang yang sudah terlanjur?
Yesus Kristus adalah juruselamat dan dapat mengampuni segala kesalahan :
  1. Mazmur 103:1-3
  2. Yeremia 31:34
  3. Mikha 7:19.
c. Siapakah yang harus menarik garis batas? Pemuda atau pemudi?
Beberapa fakta :
  1. Apabila 2 orang pemuda/pemudi mengira bahwa mereka sedang jatuh cinta mendapat kesempatan tanpa batas untuk menyatakan dorongan cinta, maka tidak ada yang menghalanginya, iman, intlek, akal sehat, kemauan dsb.
  2. Tuhan telah menciptakan wanita dengan kemampuan yang lebih besar dalam mengendalikan dorongan seksuil dibandingkan dengan pria.
3. Kalau terjadi suatu “keterlanjuran”, maka pihak wanitalah yang paling menanggung resikonya: Hamil, melahirkan, mengugurkan, dsb. Berdasarkan fakta diatas, maka pertanyaan diatas harus dijawab sbb :
Pemuda ?
Pemudi ?
3.      PACARAN

a.      Etimologi dan sebuah konsep
Berpacaran berarti menjadi pemelihara tanaman:
*      Memelihara, memupuk dan menjaga.
*      Menanti dengan sabar
*      Mempunyai Iman, bahwa Tuhanlah yang menumbuhkan dan mengembangkan.
b.      Bilamanakah seorang dapat memulai berpacaran?
Umur relatif : pertimbangkan kedewasaan. Fisik, mental, emosi, Rohani, sosial, ekonomi.
Kalau masa berpacaran merupakan persiapan arah perkawinan maka persiapan itu mencakup : Periapan fisik, periapan mental, persiapan sosial-ekonomi, persiapan Rohani.
Pemuda pemudi yang berpacaran sebelum mengadakan perjanjian bahwa mereka akan menikah sudah menjadi hal yang biasa dimana-mana.
Tetapi tentu saja merupakan hal yang aneh dan bodoh bila seorang pemuda mau menikah secara tiba-tiba dengan seorang gadis, tanpa saling mengenal atau tanpa menemukan bahwa mereka saling tertarik satu dengan yang lain dan merasa berbahagia bersama-sama. Berpacaran adalah hal yang wajar, tetapi gagasan palsu menjadi sangat biasa sekarang di kota-kota besar di indonesia, bahwa pacaran itu tidaklah lain dari pada berpeluk-pelukan, dan bercumbu-cumbuan, rangkulan-rangkulan, ciuman-ciuman, dan memanja-manjakan.
Bercumbu-cumbuan merupakan suatu tingkah laku yang sangat tidak Etis, sebab dapat menjadi suatu hal yang berbahaya dan tidak kudus bagi orang muda. Beberapa pelukan cinta kasih murni di izinkan, tetapi harus ada batasan dan etika serta ketertiban. Dapat dikatakan bahwa kasus-kasus perbuatan kriminal dan perkosaan dimana-mana terjadi baik diangkot tempat-tempat yang sepi terjadi hal demikian tanpa bercinta-cintaan, bercumbu-cumbuan.
Ada beberapa faktor  karena laki-laki tersebut sudah menjadi gaya hidupnya tentang masalah seks. Tetapi bisa juga terjadi kriminal itu karena penglihatan pada bagian-bagian tubuh yang seharusnya tertutup rapat tetapi sengaja dibuka oleh sebagaian gadis-gadis di dunia ini yang tidak tau merasa malu, tidak ada Etika. Maka sebagai orang Kristen yang sejati harus memiliki etika seperti etika pacaran, etika berpakaian, etika berjalan, etika berbicara dll. Apakah seorang laki-laki dapat menikmati keindahan dan kecantikan dari istrinya, bila ia mengetahui bahwa istrinya itu sebelumnya telah berpacaran diluar batas dengan beberapa laki-laki lainnya?
Tidaklah dapat diragukan bahwa pacaran dengan kebebasan penuh mengikuti keninginan-keinginan daging sebelum perkawinan, cenderung perkawinan menjadi tidak aman. Kenyataan dalam masyarakat luas adalah bahwa banyak pasangan yang bercerai karena tidak ada kemanisan dan keindahan, tidak ada kesatuan jiwa yang kudus dalam perkawinan. Pacaran bebas sebelum perkawinan kemungkinan besar dapat mengarah pada perceraian sesudah perkawinan apabila timbul persoalan berat yang tidak dapat diselesakan dengan segera. Pacaran bebas dengan segala realita dari akibat-akibatnya seorang kadis dapat kehilangan suatu kesempatan yang baik untuk menikah dengan kebahagiaan.
Gadis yang baik hati dia merasa jijik kalau laki-laki melakukan sentuhan-sentuhan yang tak wajar/tidak sopan. Kemudian laki-laki yang baik hati meras jijik melihat gadis-gadis yang mengiszinkan diri mereka sendiri untuk disentuh-sentuh dengan sengaja. (kecuali Moral?) Laki-laki manapun tidak mau menikah dengan perempuan yang telah mengizinkan tubuhnya kepada laki-laki lain menurut kehendaknya. Maka pacaran yang sehat seharusnya memliki etika Ke Kristenan yang suci atau masa pacaran ada batasnya.
c.                   Pedoman dalam berpacaran sukses
  1. Waktu yang tepat
      Bisa menggunakan waktu untuk bertemu secara baik dan harus disiplin dalam hal waktu.
      Hindari sikap ‘ingin pamer’
2. Tempat yang tepat.
      Bisa mimilih tempat yang mendukung supaya tidak tergoda oleh hal-hal yang tidak diinginkan.
      Cinta itu adalah sesuatu yang bersifat pribadi, membutuhkan kehalusan dan apresisasi.
3. Pengertian yang tepat
*      Kedua pihak harus mengerti, bahwa ciuman misalnya pernyataan ‘terbatas’ dari cinta dan bersifat pribadi.
*      Harus menyadari bahwa berciuman merangsang dorongan seksuil dan itulah sebabnya membutuhkan penguasaan diri kedua belah pihak.
4. Penguasaan diri secara tepat
      Hindari keinginan untuk ‘berduaan’ tanpa orang lain, karena orang yang kuat imannya sekalipun dapat lupa daratan.
      Penguasaan diri itu tidak boleh merupakan tindakan mencegah sesuatu yang sudah berlangsung, karena hal itu merupakan usaha yang sia-sia, sukses dalam penguasaan diri mulai ketika langkah pertama berhasil di gagalkan.
d.         Bagaimana ciuman selamat malam ?
Jawaban pernyataan diatas adalah  melalui pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Bagaimana saudara menilai cuiman ini ?
  2. Apakah saudara mengucapkan selamat malam selalu dengan cara ini, tiap kali saudara, mengantar pulang seorang gadis/diantar pulang pemuda.
  3. Berapa waktu yang saudara pakai untuk ‘mengucapkan’ selamat malam dengan cara istimewa ini?
  4. Apakah kesepian malam tidak akan membantu menciptakan situasi yang menyebabkan saudara dan pacar akan kehilangan penguasaan diri?
Efesus 6:12-13
Galatia 5:23
e.     Berpacaran dengan orang yang tepat
Masalah ini menyangkut kebijakan dalam hal memilih, ujilah pilihan saudara dengan bertanya diri.
  • Apakah dia seorang yang mengasihi Tuhan dan mencintai firman-Nya ?
  • Apakah dia seorang yang mendorong saya untuk bersaksi bagi Tuhan?
  • Apakah dia seorang yang memberi inspirasi untuk maju dan menambah kegairahan untuk bekerja dan belajar?
  • Dapatkah saya berpacaran dengan dia, pada hal hati kecil saya mengakui bahwa kami tidak mungkin kawin karena alasan-alasan tertentu?
  • Dapatkah saya memberikan pengaruh positif dalam hidupnya?
  • Apakah kami saling menghargai, sebagaimana layaknya penghargaan terhadap seorang pribadi?
  • Dapatkah kami berdua ‘berbagai pengalaman’ untuk memperkaya kehidupan rohani dan mengembangkan ‘berbagi potensi’ yang dianugerahkan Allah  kepada kami?.
f.     Pentingnya iman dalam pacaran
  1. Kehidupan Kristen adalah kehidupan berdasrkan iman. Ibr 11:6 ; I Pet 5:7
  2. Iman berarti menanti : menanti waktu Tuhan. 37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Dalam penatian ini kita harus :                                                                                                            
  • Biarkan Tuhan menyelenggarakan hidup kita. Hanya ada seorang yang mampu menjalankan kehidupan Kristen yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Karena itu biarkan Kristus hidup di dalam dan melalui hidup kita.
  • Sambil menanti kita dapat menggunakan waktu untuk pelayanan gerejani. Pikirkan orang-orang lain yang perlu mendengarkan injil dan perlu dibina dalam kehidupan Rohani dan kia dapat di Pakai Tuhan, agar orang-orang lain Khususnya pemuda-pemudi mendengar tentang kasih kristen, serta mengalami kasih dan pengampunan Allah.
  • Apabila waktu Tuhan tiba, kita akan bersyukur bahwa kita telah sabar menanti waktu itu. Saudara akan puas, karena Pilihan saudara adalah pilihan Tuhan. Saudara keluar sebagai pemenang terhadap keinginan saudara.

ETIKA KRISTEN II
“ABORSI-HOMOSEKSUALITAS-PERNIKAHAN DAN PERCERAIAN-EUTHANASIA-HUKUMAN MATI-PERANG-ISU-ISU BIOMEDIS-KETIDAKTAATAN TERHADAP PEMERINTAH”

KATAPENGANTAR

      Berbicara tentang etika Kristen perlu dipahami dan dikaji dengan teliti sebab saat ini banyak orang yang mengeluarkan suatu aturan-aturan yang tidak etis dan dipandang dari sudut Alkitabiah sangat menentang firman Allah, tentu kalau menentang firman Tuhan maka sama halnya menentang ketetapan-ketetapan Allah.
      Gereja maupun pemerintah harus memikirkan dalam hal mengambil suatu keputusan di setiap peraturan, salah satu yang perlu dipahami oleh Gereja maupun pemerintah adalah etika aborsi, homoseksual, pernikahan dan perceraian, euthanasia, hukuman mati, perang, isu-isu biomedis, dan ketidaktaatan terhadap pemerintah. Hal ini perlu di pahami oleh Gereja ataupun pemerintah biar setiap keputusan-keputusan yang ditetapkan harus berdasrkan Alkitab atau keputusan tersebut tidak menentang kehendak Allah.
         Mengingat zaman sekarang ini begitu banyak manusia-manusia sebagai ciptaan Allah yang ada di bumi ini moral mereka sangat kacau sehingga kehidupan mereka sangat menentang firman Allah, mereka mempperlakukan kehidupan mereka dengan sesukanya sendiri, seperti yang kita lihat saat ini bukan suatu isu lagi tentang perbuatan-perbuatan yang melakukan aborsi tetapi fakta zaman sekarang ini sudah merajalela tentang tindakan-tindakan aborsi bagi para calon ibu. Selain aborsi juga masih banyak hal yang perlu diantisipasi seperti yang sedang terjadi saat ini ada sebagaian Negara-negara mengizinkan atau menghalalkan perbuatan  homoseksual, euthanasia, perang, perceraian, dan hukuman mati. Hal inilah yang harus gereja memikirkan atau berdoa agar tindakan tersebut tidak menentang firman Allah sebab Allah tidak pernah berpihak kepada orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak berdasarkan firman Allah, dan menentang orang-orang yang melakukan perbuatan yang tidak di kehendaki Allah. Sebab Allah berpihak kepada yang benar.
          Dan selain itu juga gereja memahami tentang etika isu-isu biomedis dan ketidaktaatan terhadap pemerintah yang mana sekarang ini banyak hal-hal yang menyimpang dari keputusan-keputusan yang tidak dikehendaki Allah. Oleh sebab itu inilah merupakan tugas dan tanggung jawab gereja agar dapat mengatisipasi perbuatan-perbuatan yang merajalela yang terjadi di dunia sekarang ini. Dan sungguh mengatasi hal ini tidak segampang memutarbalik telapak tangan hal ini sungguh sulit untuk menyadarkan manusia-manusia di bumi ini yang hidup tidak sesuai dengan firman Allah, dan juga kepada pemerintahan yang mengeluarkan peraturan-peraturan tanpa di kaji ulang apakah sesuai yang dikehendaki Allah atau tidak. Walaupun masalah ini sulit untuk mengatsainya tetapi kita sebagai orang percaya kepada Allah tidak ada yang mustahil jika perbuatan-perbuatan manusia saat ini yang tidak berkenan kepada Allah pasti mereka bisa bertobat jika kita membimbing mereka dalam kebenaran yaitu pengenalan akan Allah yang menciptakan langit dan bumi dan kita bisa menyadarkan mereka bahwa manusia ciptaaan Allah yang paling mulia. Karena manusia adalah ciptaan Allah yang paling mulia maka biarlah setiap manusia mengormati Allah dan perilaku dan keputusan  gereja maupun pemerintah harus mengambil keputusan-keputusan yang berdasrkan firman Tuhan. Amin.
  

Penulis


Sarofamati Duha



BAB I
ABORSI

A.    DEFINISI ABORSI 

        Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
1.   Aborsi Spontan / Alamiah
2.   Aborsi Buatan / Sengaja
3.   Aborsi Terapeutik / Medis
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun.  Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma, sedangkan. 
     Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak). Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.  Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.  

B.     CONTOH ABORSI 
           Berikut ini adalah gambaran mengenai apa yang terjadi didalam suatu proses aborsi:
1. Pada kehamilan muda (dibawah 1 bulan).
      Pada kehamilan muda, dimana usia janin masih sangat kecil, aborsi dilakukan dengan cara menggunakan alat penghisap (suction). Sang anak yang masih sangat lembut langsung terhisap dan hancur berantakan. Saat dikeluarkan, dapat dilihat cairan merah berupa gumpalan-gumpalan darah dari janin yang baru dibunuh tersebut.
2.      Pada kehamilan lebih lanjut (1-3 bulan).
       Pada tahap ini, dimana janin baru  berusia sekitar beberapa minggu, bagian-bagian tubuhnya mulai terbentuk. Aborsi dilakukan dengan cara menusuk anak tersebut kemudian bagian-bagian tubuhnya dipotong-potong dengan menggunakan semacam tang khusus untuk aborsi (cunam abortus).
     Anak dalam kandungan itu diraih dengan menggunakan tang tersebut, dengan cara menusuk bagian manapun yang bisa tercapai. Bisa lambung, pinggang, bahu atau leher. Kemudian setelah ditusuk, dihancurkan bagian-bagian tubuhnya.  Tulang-tulangnya di remukkan dan seluruh bagian tubuhnya disobek-sobek menjadi bagian kecil-kecil agar mudah dikeluarkan dari kandungan. Dalam klinik aborsi, bisa dilihat potongan-potongan bayi yang dihancurkan ini. Ada potongan tangan, potongan kaki, potongan kepala dan bagian-bagian tubuh lain yang mungil. Anak tak berdosa yang masih sedemikian kecil telah dibunuh dengan cara yang paling mengerikan.
3.      Aborsi pada kehamilan lanjutan (3 sampai 6 bulan).
Pada tahap ini, bayi sudah semakin besar dan bagian-bagian tubuhnya sudah terlihat jelas. Jantungnya sudah berdetak, tangannya sudah bisa menggenggam. Tubuhnya sudah bisa merasakan sakit, karena jaringan syarafnya sudah terbentuk dengan baik.
Aborsi dilakukan dengan terlebih dahulu membunuh bayi ini sebelum dikeluarkan. Pertama, diberikan suntikan maut (saline) yang langsung dimasukkan kedalam ketuban bayi. Cairan ini akan membakar kulit bayi tersebut secara perlahan-lahan, menyesakkan pernafasannya dan akhirnya – setelah menderita selama berjam-jam sampai satu hari – bayi itu akhirnya meninggal.
Selama proses ini dilakukan, bayi akan berontak, mencoba berteriak dan jantungnya berdetak keras. Aborsi bukan saja merupakan pembunuhan, tetapi pembunuhan secara amat keji. Setiap wanita harus sadar mengenai hal ini.
4.      Aborsi pada kehamilan besar (6 sampai 9 bulan) 
     Pada tahap ini, bayi sudah sangat jelas terbentuk. Wajahnya sudah kelihatan, termasuk mata, hidung, bibir dan telinganya yang mungil. Jari-jarinya juga sudah menjadi lebih jelas dan otaknya sudah berfungsi baik. Untuk kasus seperti ini, proses aborsi dilakukan dengan cara mengeluarkan bayi tersebut hidup-hidup, kemudian dibunuh.
   Cara membunuhnya mudah saja, biasanya langsung dilemparkan ke tempat sampah, ditenggelamkan kedalam air atau dipukul kepalanya hingga pecah. Sehingga tangisannya berhenti dan pekerjaan aborsi itu selesai. Selesai dengan tuntas – hanya saja darah bayi itu yang akan mengingatkan orang-orang yang terlibat didalam aborsi ini – bahwa pembunuhan keji telah terjadi.
Semua proses ini seringkali tidak disadari oleh para wanita calon ibu yang melakukan aborsi. Mereka merasa bahwa aborsi itu cepat dan tidak sakit, mereka tidak sadar karena dibawah pengaruh obat bius. Mereka bisa segera pulang tidak lama setelah aborsi dilakukan.
      Benar, bagi sang wanita, proses aborsi cepat dan tidak sakit. Tapi bagi bayi, itu adalah proses yang sangat mengerikan, menyakitkan, dan benar-benar tidak manusiawi. Kematian bayi yang tidak berdosa itu tidak disaksikan oleh sang calon ibu. Seorang wanita yang kelak menjadi ibu yang seharusnya memeluk dan menggendong bayinya, telah menjadi algojo bagi anaknya sendiri.
C.    ALASAN ABORSI 
Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil - baik yang telah menikah maupun yang belum menikah dengan berbagai alasan. Akan tetapi alasan yang paling utama adalah alasan-alasan yang non-medis (termasuk jenis aborsi buatan / sengaja).
Di Amerika, alasan-alasan dilakukannya aborsi adalah: 

1.   Tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir, sekolah atau 

      tanggung jawab lain (75%) 

2.   Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%) 

3.   Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)

           Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak anak. Ada orang yang menggugurkan kandungan karena tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka tidak tahu akan keajaiban-keajaiban yang dirasakan seorang calon ibu, saat merasakan gerakan dan geliatan anak dalam kandungannya.
Alasan-alasan seperti ini juga diberikan oleh para wanita di Indonesia yang mencoba meyakinkan dirinya bahwa membunuh janin yang ada didalam kandungannya adalah boleh dan benar . Semua alasan-alasan ini tidak berdasar. 

Sebaliknya, alasan-alasan ini hanya menunjukkan ketidakpedulian seorang wanita, 

yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.

Data ini juga didukung oleh studi dari  Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest (1998) yang menyatakan bahwa hanya 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest (hubungan intim satu darah), 3% karena membahayakan nyawa calon ibu, dan 3% karena janin akan bertumbuh dengan cacat tubuh yang serius.
Sedangkan 93% kasus aborsi adalah karena alasan-alasan yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri – termasuk takut tidak mampu membiayai, takut dikucilkan, malu atau gengsi.  
D.    TINDAKAN ABORSI 
Ada 2 macam tindakan aborsi, yaitu: 

1.   Aborsi dilakukan sendiri 

2.   Aborsi dilakukan orang lain

Aborsi dilakukan sendiri 

Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara memakan obat-obatan yang membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja ingin menggugurkan janin.

Aborsi dilakukan orang lain

         Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara yang digunakan juga beragam. Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalam 5 tahapan, yaitu: 


1.   Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan 

2.   Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan 

3.   Potongan bayi dikeluarkan satu persatu dari kandungan 

4.   Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan tidak tersisa 

5.   Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah / sungai, dikubur di 
     tanah kosong, atau dibakar di tungku


          Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melaksanakan aborsi dengan cara memberi ramuan obat pada calon ibu dan mengurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa janin dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu membuahkan hasil yang diinginkan dan kemungkinan malah membawa cacat bagi janin dan trauma hebat bagi calon ibu.

E.     RESIKO ABORSI 
       Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi ia “tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang”. Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka  yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi.
Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi: 

1.      Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik 
2.      Resiko gangguan psikologis
3.      Resiko kesehatan dan keselamatan fisik 
Pada saat melakukan aborsi  dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu: 
1.      Kematian mendadak karena pendarahan hebat 
2.      Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal 
3.      Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan 
4.      Rahim yang sobek (Uterine Perforation) Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan       menyebabkan cacat pada anak berikutnya 
5.      Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita) 
6.      Kanker indung telur (Ovarian Cancer) 
7.      Kanker leher rahim (Cervical Cancer) 
8.      Kanker hati (Liver Cancer) 
9.      Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat  pada anak                   berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya 
10.  Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy) 
11.  Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease) 
12.  Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
4.      Resiko kesehatan mental 
       Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological Reactions Reported After Abortion” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review (1994).
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini: 
·         Kehilangan harga diri (82%) 
·         Berteriak-teriak histeris (51%) 
·         Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%) 
·         Ingin melakukan bunuh diri (28%) 
·         Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%) 
·         Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
      Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya.
F.     HUKUM DAN ABORSI 
   Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”
Yang menerima hukuman adalah: 
1.   Ibu yang melakukan aborsi 

2.   Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi 

3.   Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi

Beberapa pasal yang terkait adalah:
·         Pasal 229 

  1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena  pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
  2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib,  bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga. 
  3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
·         Pasal 341 
    Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
·         Pasal 342 
     Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
·         Pasal 343 
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana.
·         Pasal 346 
     Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
·         Pasal 347 

  1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
  2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
·         Pasal 348 

  1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. 
  2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
·         Pasal 349 
        Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
G.    AGAMA DAN ABORSI 
       Kami akan membahas hal ini dari segi agama Islam (Al-Quran & Aborsi) serta agama Kristen (Alkitab & Aborsi) untuk menggambarkan pemahaman lebih lanjut mengenai aborsi dan agama. Pertama-tama kami akan membahasnya dari segi agama Islam dan kemudian dari segi agama Kristen.
A.    Al-Quran & Aborsi
     Umat Islam percaya bahwa Al-Quran adalah Undang-Undang paling utama bagi kehidupan manusia. Allah berfirman: “Kami menurunkan Al-Quran kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS 16:89) Jadi, jelaslah bahwa ayat-ayat yang terkandung didalam Al-Quran mengajarkan semua umat tentang hukum yang mengendalikan perbuatan manusia.
Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan bahwa aborsi boleh dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan bahwa janin dalam kandungan sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan bahwa hukuman bagi orang-orang yang membunuh  sesama manusia adalah sangat mengerikan.
Pertama: Manusia  - berapapun kecilnya - adalah ciptaan Allah yang mulia.
Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.”(QS 17:70)
Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang.
      Di dalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain, memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah:  “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32)
Ketiga: Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang. 
          Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31)
Keempat: Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap perintah Allah.
               Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang dilakukan dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan tanpa alasan medis dikenal dengan istilah “abortus provokatus kriminalis” yang merupakan tindakan kriminal – tindakan yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)
Kelima: Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita. 
                   Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah sudah mengenal kita. Al-Quran menyatakan:”Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai diciptakaNya unsur tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.”(QS: 53:32) Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah yang dibunuh dalam proses aborsi.
Keenam: Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau kebetulan. 
            Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah. Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian menjadi segumpal darah dan menjadi janin. Semua ini tidak terjadi secara kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah: “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5) Dalam ayat ini malah ditekankan akan pentingnya janin dibiarkan hidup “selama umur kandungan”. Tidak ada ayat yang mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum umur kandungan apalagi membunuh janin secara paksa!
Ketujuh: Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi. Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung tinggi kehidupan. 
        Hamil diluar nikah berarti hasil perbuatan zinah. Hukum Islam sangat tegas terhadap para pelaku zinah. Akan tetapi Nabi Muhammad SAW –  seperti dikisahkan dalam Kitab Al-Hudud – tidak memerintahkan seorang wanita yang hamil diluar nikah untuk menggugurkan kandungannya: Datanglah kepadanya (Nabi yang suci) seorang wanita dari Ghamid dan berkata,”Utusan Allah, aku telah berzina, sucikanlah aku.”. Dia (Nabi yang suci) menampiknya. Esok harinya dia berkata,”Utusan Allah, mengapa engkau menampikku? Mungkin engkau menampikku seperti engkau menampik Ma’is. Demi Allah, aku telah hamil.” Nabi berkata,”Baiklah jika kamu bersikeras, maka pergilah sampai anak itu lahir.” Ketika wanita itu melahirkan datang bersama anaknya (terbungkus) kain buruk dan berkata,”Inilah anak yang kulahirkan.”   Jadi, hadis ini menceritakan bahwa walaupun kehamilan itu terjadi karena zina (diluar nikah) tetap janin itu harus dipertahankan sampai waktunya tiba. Bukan dibunuh secara keji.
B.     Alkitab & Aborsi
Semua umat Kristiani bisa membaca kembali Kitab Sucinya untuk mengerti dengan jelas, betapa Tuhan sangat tidak berkenan atas pembunuhan seperti yang dilakukan dalam tindakan aborsi.
Pertama : Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki nyawa. 

  Kej 16:11 dan Kej 25:21-26 ~ Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya: “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. ~ Berdoalah Ishak kepada Tuhan untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; Tuhan mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.  Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: “Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?” Dan ia pergi meminta petunjuk kepada Tuhan.  Firman Tuhan kepadanya: “Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.”  Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.  Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.  Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub.  Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
      Hos 12:2-3  dan Rom 9:10-13~ Efraim menjaga angin, dan mengejar angin timur sehari suntuk, memperbanyak dusta dan pemusnahan; mereka mengadakan perjanjian dengan Asyur, dan membawa minyak kepada Mesir.  Tuhan mempunyai perbantahan dengan Yehuda, Ia akan menghukum Yakub sesuai dengan tingkah lakunya, dan akan memberi balasan kepadanya sesuai dengan perbuatan-perbuatannya. ~ Tetapi bukan hanya itu saja.  Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita.  Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, - supaya rencana Allah tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilanNya – dikatakan kepada Ribka: “Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda.” Seperti ada tertulis: “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.”
Kel 21-22 ~ pada Bab 21 dan 22 dibahas Tentang hak budak Ibrani (Kel 21:1-11); Peraturan tentang jaminan nyawa sesama manusia (Kel 21: 12-36) ; Peraturan tentang jaminan harta sesama manusia (Kel 22:1-17); Peraturan tentang dosa yang keji (Kel 22:18-20); Peraturan tentang orang-orang yang tidak mampu (Kel 22:21-27); dan Berbagai-bagai peraturan (Kel 22:28-31).
Yer 1:5 ~ “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
    Yes 7:14 ~ Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Yes 44:2,24 ~ Beginilah firman Tuhan yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hambaKu Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih! ….Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; “Akulah Tuhan, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi – siapakah yang mendampingi Aku? -
Yes 46:3 ~ “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim….”
   Yes 49:1-2 ~ Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh!  Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.  Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tanganNya.  Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panahNya.
     Yes 53:6 ~ Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Ayb 3:11-16 ~ Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?  Mengapa pangkuan menerima aku; mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu?  Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan tenang; aku tertidur dan mendapat istirahat bersama-sama raja-raja dan penasihat-penasihat di bumi, yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya, atau bersama-sama pembesar-pembesar yang mempunyai emas, yang memenuhi rumahnya dengan perak.  Atau mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang?
    Ayb 10:8-12 ~ TanganMulah yang membentuk dan membuat aku, tetapi kemudian Engkau berpaling dan hendak membinasakan aku?  Ingatlah, bahwa Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi Engkau hendak menjadikan aku debu kembali? Bukankah Engkau yang mencurahkan aku seperti air susu, dan mengentalkan aku seperti keju?  Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta menjalin aku dengan tulang dan urat.  Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaanMu menjaga nyawaku.
   Ayb 31:15 ~ Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu juga?  Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim?
Mzm 22:9-10 ~ “Ia menyerah kepada Tuhan; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?”  Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
Mzm 139:13-16 ~ Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.  Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.  Tulang-tulangku tidak terlindung bagiMu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mataMu melihat selagi aku bakal anak; dan dalam kitabMu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
Pkh 5:15 dan Pkh 11:5 ~ Inipun kemalangan yang menyedihkan.  Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi.  Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin?  ~ Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
Luk 1:13-15 ~ Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.  Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.  Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
Luk 1:39-44 ~ mengisahkan kunjungan Maria kepada Elisabet, ibu Yohanes.
Mzm 51:5 ~ Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Luk 1:35-36   ~ Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.  Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
Mat 1:18-20 ~ Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibuNya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri.  Karena Yusuf suaminya seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.  Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf , anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus….”
      Hak 13:3-7 ~ Dan Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya demikian: “Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.  Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, janganminum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.  Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.”
Ef 1:4 ~ …yang telah menyerahkan diriNya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.
Mat 25:34 ~ Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
      Why 13:8 ~ Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. Why 17:8 ~ Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan.  Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Kedua : Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
Kel 21:22-25 ~ Apabila ada orang berkelahi dan seorang dari mereka tertumbuk kepada seorang perempuan yang sedang mengandung, sehingga keguguran kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh suami perempuan itu kepadanya, dan ia harus membayarnya menurut putusan hakim.  Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.
Ketiga : Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan
       Yoh 9:1-3 ~ Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-muridNya bertanya kepadaNya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia…”
Kis 17:25-29 ~ … dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.  Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.  Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.  Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
Mzm 94:9 ~ Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakah tidak memandang?
    Rom 8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
        Im 19:14 ~ Janganlah kau kutuki orang tuli dan did depan orang buta janganlah kau taruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan.
Yes 45:9-12 ~ Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja!  Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: “Apakah yang kaubuat?” atau yang telah dibuatnya: “Engkau tidak punya tangan!”  Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: “Apakah yang kauperanakkan?” dan kepada ibunya: “Apakah yang kaulahirkan?”  Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel; “Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepadaKu mengenai anak-anakKu, atau memberi perintah kepadaKu mengenai yang dibuat tanganKu?  Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tanganKulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.
Keempat : Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak dibenarkan Tuhan.  
     Kej 19:36-38 ~ Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.  Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.  Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.
Kej 50:20 ~ Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Rom 8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kelima: Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia dikorbankan. Apapun alasannya.
Yeh 16:20-21 ~ Bahkan, engkau mengambil anak-anakmu lelaki dan perempuan yang engkau lahirkan bagiKu dan mempersembahkannya kepada mereka menjadi makanan mereka.  Apakah persundalanmu ini masih perkara enteng bahwa engkau menyembelih anak-anakKu dan menyerahkanNya kepada mereka dengan mempersembahkannya sebagai korban dalam api?
Yer 32:35 ~ Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk Baaldi Lembah Ben-Hinom, untuk mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka kepada Molokh sebagai korban dalam api, sekalipun Aku tidak pernah memerintahkannya kepada mereka dan sekalipun hal itu tidak pernah timbul dalam hatiKu, yakni hal melakukan kejijikan ini, sehingga Yehuda tergelincir ke dalam dosa.
Kel 1:15-17 ~ Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya: “Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup.”  Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
      Mzm 106:37-42 ~ Mereka mengorbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kepada roh-roh jahat, dan menumpahkan darah orang yang tak bersalah, darah anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka, yang mereka korbankan kepada berhala-berhala Kanaan, sehingga negeri itu cemar oleh hutang darah.  Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan mereka.  Maka menyalalah murka Tuhan terhadap umatNya, dan Ia jijik kepada milikNya sendiir.  DiserahkanNyalah mereka ke tangan bangsa-bangsa, sehingga orang-orang yang membenci mereka berkuasa atas mereka.  Mereka diimpit oleh musuhnya, sehingga takluk ke bawah kuasanya.
      II Raj 16:3; 17:17 dan 21:6 ~ .. tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan dia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel.  ~ Tambahan pula mereka mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api dan melakukan tenung dan telaah dan memperbudak diri dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, sehingga mereka menimbulkan sakit hatiNya.  ~ Bahkan ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal.  Ia melakukan banyak yang jahat di mata Tuhan, sehingga ia menimbulkan sakit hatiNya.
      Ul 12:31 dan 18:10-13 ~ Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenciNya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaku dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka.  ~ Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir.  Seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.  Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah Tuhan, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu.  Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan Tuhan, Allahmu.
       Im 18:21, 24 dan 30 ~ “Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu untuk dipersembahkan kepada Molokh, supaya jangan engkau melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. ~ Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis.  ~ Dengan demikian kami harus tetap berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu; Akulah Tuhan, Allahmu.”
Keenam : Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaik-baiknya. 
             Kej 30:1-2 ~ Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati.”  Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata:” Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?”
             Mzm 127:3-5 ~ Sesungguhnya, anak laki-laki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah.  Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.  Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu.  Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
H.    SOLUSI    
Solusi untuk seorang wanita
         Jika anda sedang memikirkan untuk melakukan aborsi, tenangkan pikiran anda. Aborsi bukanlah suatu solusi sama sekali. Aborsi akan membuahkan masalah-masalah baru yang bahkan lebih besar lagi bagi anda – di dunia dan di akhirat.
Ada beberapa pihak yang dapat diminta bantuannya dalam hal menangani masalah aborsi ini, yaitu: 
·         Keluarga dekat atau anggota keluarga lain. 
·         Saudara-saudara seiman 
·         Gereja-gereja, khususnya gereja Katolik 
·         Organisasi-organisasi pelayanan Gereja 
·         Orang-orang lain yang bersedia membantu secara pribadi
      Pertama-tama, hubungi keluarga terlebih dahulu. Orang tua, kakak, om, tante atau saudara-saudara dekat lainnya. Minta bantuan mereka untuk mendampingi di saat-saat yang sukar ini. Jika keluarga tidak memungkinkan, hubungi orang-orang lain yang disebutkan di daftar diatas. Atau hubungi kami di Forum Diskusi
Solusi untuk Bayi
       Apapun alasan anda, aborsi bukanlah jalan keluar. Setiap bayi yang dilahirkan, selalu dipersiapkan Tuhan segala sesuatunya untuk dia. Jika saat ini anda merasa tidak sanggup membiayai kehidupan dia, berdoalah agar Tuhan memberikan jalan keluar. 
Jika anda benar-benar tidak menginginkan anak tersebut, carilah orang-orang dekat yang bersedia untuk menerimanya sebagai anak angkat.
Jika tidak ada seorangpun yang menginginkan bayi tersebut, segera hubungi kami diforum diskusi. Kami akan mencarikan orang-orang yang bersedia untuk merawat anak tersebut.


        KEHIDUPAN manusia dimulai saat setelah pembuahan terjadi. Jika dengan SADAR dan dengan SEGALA cara MENGAKHIRI hidup manusia tak berdosa, berarti melakukan suatu perbuatan TAK BERMORAL dan asosial.Tidak semestinya membiarkan penghentian nyawa hidup siapapun.........atau HIDUP sebagai MANUSIA menjadi TIDAK BERHARGA LAGI. 















1 komentar:

  1. How to get from a gambling club in Queens to a casino
    Directions to a casino at 7 Queens Boulevard South, 강릉 출장안마 Queens, using public transportation. The closest 안양 출장마사지 casino is 경상남도 출장샵 at 경산 출장마사지 7 Queens 원주 출장마사지 Boulevard.

    BalasHapus