I. PENGERTIAN UMUM
ETIKA DAN MORAL
A. Apakah Etika Itu ?
Kata Etika berasal dari bahasa
Yunani ETOS yang berarti “tempat tinggal”, kebiasaan (Luk 22:39, Kis 25:16),
Adat istiadat (Kis 16:20-21, I Kor
16:33), sifat, karakter, cara berpikir, cara bertindak.
Etos juga mempunyai hubungan dimana
kita tinggal dan kita berada. Dalam bahasa Indonesia istilah etika adalah untuk
menjelaskan apakah kelakuan atau tindakan seseorang itu baik atau buruk dan norma-norma apa yang dipakai.
Etika dapat didefenisikan sebagai
studi kritis dari moralitas manusia. Moralitas bergantung pada standar yang
dimiliki seorang manusia yang mempengaruhi hal baik dan buruk yang dibuatnya,
dan gol nilai yang ideal dari prinsip-prinsip yang dimiliki seseorang sebagai
landasan dimana ia mengklaim dan mengevaluasi sebagai kebenaran. Studi etika
juga berasumsi bahwa dalam melibatkan diri ditengah masyarakat, manusia sebagai
makhluk sosial yang memiliki kebebasan moral dan bertanggung jawab atas
tindakannya dalam pengambilan keputusan.
Kebebasan moral, pilihan untuk
keputusan, tanggung jawab, standar nilai, dan menilai sesuatu dalam hubungan
sosial tidak dapat dipisahkan dari latar belakang budaya seseorang dan pengaruh
dari lingkungan masyarakat dimana ia hidup. Kebebasan moral ini memang normal
dan ada karena manusia ini bukanlah robot ataupun benda mati yang bisa di
kendalikan. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai keinginan bebas namun terbatas, ia
bukan mahkluk absolutisme. oleh sebab itu dalam ilmu etika kita mempelajari
atau menganalisa berbagai aspek tingkah laku manusia sosial.
B.
Arti Etika Dan Moral
Kata Moral berasal dari kata Latin
yaitu MOS (jamak Mores) artinya sama dengan ETOS.
Menurut W.J.S. Poerwodarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia,
memberikan devenisi-devenisi sebagai berikut:
Etika adalah ilmu pengetahuan tentang
asas-asas akhlak (moral), sedangkan moral merupakan ajaran tentang baik buruk
perbuatan dan kelakuakn. DOUMA juga
mengatakan bahwa menurut asalnya, kedua
kata moral dan etika tidak berbeda tetapi menurut penggunaannya berbeda. Sebab moral
adalah segala kesusilaan yang berlaku
sedangkan etika adalah pertimbangan kesusilaan itu.
C.
Etika Sebagai Ilmu
Etika bergerak pada lapangan
kesusiliaan artinya ia bertalian dengan norma-norma yang seharusnya berlaku
disitu dengan ketaatan batiniah kepada norma-norma itu.
Jadi etika itu termasuk golongan ilmu pengetahuan normatif.
Etika masa kini dibedakan atas empat jenis yaitu:
- Etika Deskriptif : memberikan keterangan tentang
kesusilaan-kesusilaan dan norma-norma dalam bermacam-macam kebudayaan dan
segala abad.
- Etika normatif : menggunakan norma-norma atau ukuran-ukuran yang
menunjuk dogma dan mempunyai sisi etis bagaimana sepatutnya kita hidup
atau berkelakuan.
- Etika khusus : etika normatif dalam bidang khusus, disebut juga
etika terapan, etika medis, etika tehnis, etika ekonomi dsb.
- Etika kritis: nama modern untuk yang dulu disebut etika kristis,
etika filsafat, atau etika formal.
D.
Dogmatika Dan
Etika
Dapat dijelaskan kata dogma
mengandung baik ajaran IMAN maupun ajaran KELAKUAN, dan tiap-tiap dogma
mempunyai sisi etis. Dengan demikian melalui beberapa
penjelasan mengenai etika. maka perlu dikemukakan suatu defenisi etika yang
sederhana dimana etika adalah pertimbangan kelakuan atau tingkahlaku yang
bertanggung jawab terhadap Allah dan terhadap sesama manusia.
II.
SISTEM ETIKA
FILSOFIS
Ada enam sistem etis yang penting diketahui sebagai landasan untuk
mempelajari etika dari pada pengambilan keputusan etis.
- Antinomianisme
Segala sesuatu terus berubah dan
kenikmatan sebagai esensi kebaikan. Menangguhkan penilaian atas masalah, setip pertanyaan
dapat dibantah tidak ada kebenaran mutlak atau jawaban final.
Oleh sebab itu ada yang berpendapat bahwa :
- Tidak ada hukum moral yang ditentukan Allah
- Tidak ada hukum moral yang subyektif
- Tidak ada hukum moral yang abadi
- Tidak ada hukum yang menentang hukum
- Menekankan tanggungjawab indifidu
- Unsur emotif dalam pengambilan keputusan
- Menekankan hubungan pribadi
2. Situasionisme
Etika situasi yaitu etika tanpa peraturan atau
hukum-hukum yang benar pada perilaku, mencari jawaban yang kongkrit dan
praktis. Seperti bunuh diri untuk berkorban, aborsi diterima
3. Generalisme
Generalisme yaitu perlunya norma-norma atau
aturan-aturan. Tetapi norma-norma dapat dilanggar demi kempentingan dan
kesempatan (berbohong untuk menyelamatkan orang lain dibenarkan). Tujuan
utamanya adalah kebaikan besar.
4. Absolutisme
• Menekankan kebenaran Moral dan
natur Allah secara mutlak tidak berubah.
• Menekankan peraturan
• Keyakinan dan provedensia Allah
• Selalu ada jalan keluar untuk
menghindarkan dosa.
5. Absolutisme Bertentangan
• Hukum Allah mutlak
• Tugas untuk melakukan yang jahat
(ada dosa besar dan ada dosa kecil)
• Pengampunan tersedia
• Konflik-konflik dasar tidak dapat
di hindarkan karena manusia berdosa
• Mengusahakan kebaikan
6. Absolutisme Bertingkat
• ada hukum moral yang lebih tinggi
• Ada konflik-konflik yang tidak
dapat di elakkan
• Tidak ada kesalahan yang
disalahkan untuk dapat dielakan
• Mengasihi Allah dari pada manusia,
mentaati Allah dari pada pemerintah, belas kasihan melebihi kejujuran
III.
SISTEM ETIKA
AGAMA-AGAMA SUKU
Dalam bagian ini diuraikan tentang
pandangan manusia dari Agama-agama dan pandangan hidup yang terasa pengaruhnya
di AsiaTenggara.
- Pandangan tentang
manusia menurut agama suku.
Didalam pandangan primitif tentang
manusia dan suku ini tidak ada tempat bagi kesusilaan dalam arti yang khusus.
Karena itu tidak ada lagi bagi etika secara radikal menyeluruh orang untuk
memilih terang dan bukan gelap,kebaikan dan bukan kejahatan, Allah dan bukan
setan.
2. Pandangan tentang manusia menurut Agama Hindu.
Dalam Agama Hindu BRAHMAN
dipandang sebagai satu-satunya kenyataan.
Agama Hindu tidak mengenal kepercayaan akan Allah, sang pencipta. Karena
itulah tidak dikenalnya pula kepercayaan akan penciptaan manusia menurut gambar
Allah. Agama Hindu tidak melihat garis batas antara Allah dan ciptaan, dengan
demikian tidak ada tempat bagi etika di dalam arti yang sesungguhnya.
3. Pandangan tentang manusia menurut Agama Budha.
Agama Budha berkata tentang
‘Bhava’. Segala perkataan dan perbuatan manusia akan binasa. Proses kebinasaan
ini intinya yang terdalam ialah SUKHA (sengsara). Orang arif (arhat) tahu,
proses bhava yang hina ini sebabnya yang terdalam ialah keinginan atau nafsu
(tanha). Keinginan atau nafsu akan hidup harus dilenyapkan sampai
keakar-akarnya. Barulah proses kebinasaan yang tidak ada artinya itu berhenti.
Manusia adalah suatu “nama Rupa”
artinya terdiri dari “nama” (roh) dan Rupa (tubuh). ‘Nama rupa’ ini bekerja
dengan menggunakan ‘skandha-skandha (perasaan, pengertian, kesadaran dll). Tetapi nama rupa yang disebut manusia itu tidak
mempunyai kepribadian ia adalah a-natta (tanpa jiwa) jadi manusia itu bukanlah
suatu ‘kenyataan’ yang tetap. Di dalam Agama Budha, Allah tidak diakui sebagi
pencipta. Agama Budha tidak mengakui bahwa
manusia di jadikan menurut gambar Allah. Etika (dhamma) Agama Budha hanya merupakan suatu cara untuk meluputkan
diri dari segala macam etika. Menurut Agama
Budha, kehidupan manusia itu berdasarkan sangkaan. Tidak berarti dan tidak
bertujuan. Dan sejarahpun tidak ada arti dan tujuan.
4. Pandangan tentang manusia menurut Agama Islam.
Di dalam Islam, manusia disebut
‘abd’ (hamba). Manusia itu bagaikan alat yang dipergunakan oleh Allah. Perbuatan-perbuatan manusia di ciptakan dan
ditakdirkan oleh Allah. Siapa yang dipimpin oleh Allah dijalan yang benar,
dialah yang terpimpin baik, sebaliknya siapa yang disesatkan oleh Allah, dialah
yang binasa.
Di dalam dogmatika ortodoks Islam, tanggungjawab etis manusia tidak tampil
kedepan dengan sewajarnya sebab :
- Karena kedaulatan Allah hanya dipandang sebagai kedaulatan
kekuasaanNya.
- Tanggungjawab etis manusia tidak nampak dengan sewajarnya, karena tidak ada tempat bagi pengertian karena didalam Islam hanya menganggap ada satu hubungan saja anta Allah dan hasil pekerjaanNya, yakni hubungan antara kalik dan makhluk.
IV.
DASAR-DASAR ETIKA
KRISTEN
Kita telah membahas
bermacam-macam teori etika, kita berada dalam posisi baik untuk memahami pandangan kristen mengenai etika. Ada beberapa karakteristik yang
membedakan mengenai etika-etika Kristen, setiap karakteristik tersebut akan
dibahas disini secara singkat yaitu :
1.
Etika Kristen
berdasarkan kehendak Allah
Etika Kristen merupakan satu
bentuk sikap yang diperintah oleh dari Allah, maka kewajiban etis merupakan
sesuatu yang harus kita lakukan.
Kewajiban merupakan ketentuan atau perintah etis yang diberikan Allah
sesuai dengan karakter MORAL-NYA yang
tidak dapat berubah.
Maksudnya adalah Allah menghendaki
apa yang benar sesuai sifat-sifat moral-Nya sendiri. Jadilah kudus sebab Aku
ini kudus (Ima 11:45). Harus kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga
adalah sempurna (Mat 5:48). “Allah tidak mungkin berdusta” (Ibr 6:18) “Allah
adalah kasih” (I Yoh 4:16). “kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat 22:39). Jadi singkatnya etika
Kristen didasarkan pada kehendak Allah, tetapi Allah tidak pernah menghendaki
apapun yang bertentangan dengan karakter moral-Nya yang tidak berubah.
2. Etika Kristen bersifat mutlak
Karena karakter moral Allah tidak berubah (Mat 3:6 ;
Yak 1:17), maka kewajiban-kewajiban moral yang berasal dari natur-Nya itu
bersifat mutlak.
Maksudnya adalah kewajiban-kewajiban tersebut selalu mengikat semua orang
dimana-mana.
Apapun juga yang ditemukan dalam moral Allah yang tidak berubah merupakan
satu kemutlakan moral. Termasuk di dalmnaya adalah kewajiban-kewajiban moral
seperti : kekudusan, keadilan, kasih, sifat yang sebenarnya dan belas kasihan.
3. Etika Kristen berdasarkan Wahyu Allah
Etika Kristen berdasarkan perintah-perintah Allah,
wahyu yang bersifat umum (Rm 1:19-20; 2:12-25) dan khusus (Rm 2:18;3:2).
Allah telah menyatakan diri-Nya baik melalui alam (Maz 19:1-6) dan di
dalam kitab suci (Maz 19:7-14). Wahyu umum berisi perintah Allah bagi semua
orang. Wahyu khusus untuk mendeklarasikan
kehendak-Nya untuk orang-orang percaya. Tetapi di dalam kedua hal tersebut, dasar dari tanggung jawab etis manusia adalah
wahyu ilahi.
Gagal untuk mengenali Allah
sebagai sumber kewajiban moral tidak membebaskan siapapun juga, bahkan seorang
ateis, dari kewajiban moralnya. Karena apabila bangsa-bangsa lain yang tidak
memiliki hukum taurat, oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang
dikehendaki oleh hukum taurat, maka walaupun mereka tidak memiliki hukum taurat,
mereka menjadi hukum taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka
menunjukkan, bahwa isi hukum Tuarat ada
tertulis dalam hati mereka, ( Roma 2: 14-15).
4. Etika Kristen Bersifat Menentukan
Karena kebenaran moral di tetapkan oleh Allah yang
bermoral maka harus dilaksanakan. Tidak ada
hukum moral tanpa pembuat uandang-undang moral. Dengan demikian etika Kristen
berdasarkan naturnya adalah preskriptif, bukan deskriptif. Etika berkaitan
dengan apa yang seharusnya dilakukan, bukan apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Orang-orang Kristen tidak menemukan kewajiban-kewajiban etis mereka di dalam
standar orang-orang Kristen tetapi di dalam standar bagi orang-orang Kristen di
Alkitab.
5. Etika
Kristen itu Deontologis
Sistem-sistem etis pada umumnya dapat dibagi menjadi dua
kategori. Deontologis (
berpusat pada kewajiban) dan Teologis (berpusat pada tujuan). Ada dua etika
Kristen yaitu :
- Etika Deontologis
(berpusat pada kewajiban)
Peraturan
menentukan hasil, peraturan adalah dasar tindakan, peraturan itu baik tanpa
menghiraukan hasil, hasil harus diperhitungkan berdasar peraturan.
b. Etika Teologis
Hasil
menentukan peraturan, hasil adalah dasar tindakan, peraturan itu baik karena
hasil, hasil kadang bisa melanggar peraturan.
V.
ETIKA
PERJANJIAN LAMA
Perjanjian lama adalah buku Etika
yang memperlihatkan kehidupan etis dari umat Israel sepanjang sejarah
kehidupannya. Para tokoh etika melihat PL dari berbagai pandangan bahwa sejarah
kehidupan umat israel dan kehadiran Allah tidak dapat dipisahkan.
Tingkah laku Israel berada dalam pengawasan dari pada YHWH, baik dalam
hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama :
- Allah Israel adalah penuntun dalam kehidupan etis umat sangat bergantung pada Allah sebagai penuntun.
- Status dari kehidupan umat Israel ditengah-tengah masyarakat mempengaruhi kehidupan etika mereka.
- Kesetiaan dan ketaatan kepada YHWH sebagai pemberi hukum dan peraturan adalah landasan bagi umat dalam tingkah laku etis mereka.
- Umat PL berasal dari Perjanjian Allah kepada umat menjadi landasan dari standar moral mereka.
- Etika PL adalah etika agama Yudaisme yang berasal dari kebenaran Firman Allah atau pernyataan Allah secara pribadi.
- Hukum kasih kepada Allah dan kepada sesama dalam hukum Taurat adalah landasan etika umat Israel.
- Hukum Taurat dan kitab para nabi adalah buku etika yang berhubungan dengan perjanjian, kekudusan/moral, dan kasih.
- Yesus Kristus dan para rasul menggunakan PL sebagai landasan pengajaran yakni memberi pengertian yang benar mengenai etika PL dan memberikan tafsiran yang benar mengenai etika PL kedalam PB.
- Pendekatan mempelajari PL sebagai buku etis atau buku norma-norma kehidupan dengan melihat PL sebagai:
- a book of rule”, prinsip-prisip ketaatan sebagai kehidupan etis umat israel.
- a book of principles”, prinsip-prisip etis yang terkandung dalm hukum taurat.
- a patten of life”, memberikan gambaran kehidupan etis umat sebagai standar kehidupan dan standar dalam pengambilan keputusan. Namun banyak hal yang aneh dan harus diteliti kembali.
- a book of character bulding”, memberikan contoh karakter dan landasan dalam pembentukan karakter. Hubungan dengan sesama dalam masyarakat sosial bertambah baik apabila seseorang mengembangkan karakternya.
10. Mempresentasikan narasi dari generasi umat yang hidup
disepanjang sejarah dengan hubungan
dengan masyarakat secara etis dan bagaimana kita mengaplikasikan dalam kehidupan sekarang :
- Penciptaan
kehidupan : Allah sebagai pemberi hidup, dan bagaimana kita memelihara
kehidupan, ciptaanNya.
- Kain dan Habel :
hubungan dengan sesama, bagaimana kita memeliharanya.
- Rahab perempuan yang menyembunyikan pengintai-pengintai. Apakah kita
boleh berbohong ?
- Menara Babel : hubungan dan kerja sama dalam komunitas bahasa di
serakan, bagaimana kita bekerja sama dengan sesama.
- Perjanjian Allah kepada Abraham: tujuan
perjanjian ini bukanlah untuk pribadi, tetapi demi kepentingan banyak
orang.
- Hukum taurat:
4 hukum pertama berbicara tentang tanggungjawab kepada Allah,
sedangkan 6 hukum berikutnya berbicara soal tanggungjawab kepada sesama.
- Hubungan dengan bangsa-bangsa lain, kawin
mengawinkan ( berbicara soal sexual ethics)
- Kasih kepada sesama, sabat dan soal
budak ditengah-tengahmu ( berrbicara soal keadilan sosial dan ekologi)
- Pembebasan dari Mesir dan
mengembaran dipadang gurun. Kehidupan itu bukanlah milik pribadi sehingga
hidup bergantung pada pribadi, tetapi milik Allah dan bergantung pada
Allah. Manusia berusaha hidup mengontrol hidupnya dari pada hidup dalam
memberi kehidupan.
- Memasuki tanah kanaan, isu-isu etis dari
“Pacifism” atau A just War”
- Pada zaman Hakim-hakim: zaman kegelapan,
isu-isu etis dan keagamaan.
- Pada zaman raja-raja: isu-isu etis mengenai
keadilan pajak dan budak, dan contoh-contoh kehidupan etis yang buruk dari
Daud dan
Bertsyeba dan Uria, Ahab, izebel dll.
- Kitab nabi-nabi kecil dalam pembuangan: isu-isu
mengenai keadilan, belas kasihan, politik dll.
- Kitab-kitab puisi: Isu-isu moral etis , ibadah dan pelayanan yang etis, penyebakan yang paling benar? Dan dialog iman dalam kitab mazmur. Mempelajari etika dari dasar PL pada umumnya adalah : sosial etis dalam kehidupan iman dan penyembahan kepada Allah.
VI.
ETKA PERJANIAN
BARU
Perjanjian Baru adalah buku etika
dan sebagai kelanjutan dari etika PL di ajarkan oleh Yesus maupun para Rasul. Seperti dijelaskan sebelumnya
bahwa Kristus memberikan pengertian yang benar mengenai etika PL sedangkan Paulus memberikan tafsiran yang benar mengenai
etika dalam PL. Dalam mempelajari PB sebagai buku etika, ada beberapa pendekatan yang
dapat dilakukan.
- PB dapat di kategorikan sebagai kitab hukum untuk membimbing kehidupan manusia
- PB sebagai koleksi dari prinsip-prinsip moral universal.
- Menekankan keputusan etis di mana terdapat peranan Roh Kudus. Roh Kudus sebagai yang memimpin ke dalam etika yang dapat diterima.
- Menekankan pengambilan keputusan etis didasarkan kasih di tengah-tengah situasi yang sedang berlangsung.
- Anugerah dalam Yesus Kristus sebagai landasan etika Kristen. Stephen moot menguraikan makna etika dalam hubungannya dengan anugrah Allah sebagai landasan dan tindakan etis etika Kristen.
- Etika Kristen di landasi oleh tindakan Allah dalam Anugrah-Nya. Disini anugrah Allah mempengaruhi orang percaya secara etis termasuk ’social action” dengan kuasa Roah-Nya. Etika Kristen adalah respon kita kepada anugrah Allah sehingga memperbaharui sikap hidup dan menjadi “immitators of god”. Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
- Etika Kristen dilandasi oleh tindakan sosial dari anugrah. Artinya dalam kehidupan etis, orang percaya mempunyai tanggungjawab sosial, seperti yang dilakukan oleh Allah, demikian dilaksanakan orang Kristen karena Kristus telah berkorban bagi orang percaya di kayu salib, maka pengorbanan Kristus haruslah mewarnai hubungan kemanusiaan terhadap sesama dalam suatu action.
- Dalam aplikasi kehidupan etis orang percaya harus menciptakan komunitas etis dalam lingkungan orang percaya maupun orang yang tidak percaya. Namun komunitas etis orang percaya akan membawa dampak dalam komunitas orang yang tidak percaya.
1.
Etika Yesus
Kristus
Dalam pelayanan dan kehidupan
Yesus orientasi etika. Yesus adalah sosial. Dalam injil Sinoptik Ia menekankan
soal pengampunan. Teladan etis yang paling baik
adalah teladan dari karakter Allah. Orang Kristen harus sama seperti Kristus
dalam etika dan ketaatannya. Khotbah Tuhan Yesus di bukit adalah khotbah etika
yang berhubungan dengan hal-hal sosial, budaya, dan ekonomi dalam masyarakat.
Dan ini merefleksikan etika dalam hukum Taurat
dengan pengertian yang benar. Prinsip
etika Yesus adalah prinsip ketaatan dan
anugrah karena IA bukanlah seorang yang legalistik tanpa praktis. Yesus tidak
menolak tuntutan moral dari hukum taurat, tetapi Ia menolaknya apabila Ia tidak
mewakili kehendak Allah. Itulah sebabnya
Ia menggenapinya. Etika Yesus di tulis oleh Yohanes
dengan menggunakan istilah etika yakni : kasih, kehidupan, terang dan
kebenaran, demikian juga istilah ini di gunakan dalam I,II.III Yohanes.
2.
Etika Dari Paulus
Dalam surat-surat Paulus nampak prinsip-prinsip etika kristen yang
dibuatnya sebagai penuntun:
- Dipraktekkan dengan melihat kondisi lingkungan Krsten dan non Kristen.
- Diantara komunitas Gereja Kristen ia menggunakan istilah ketergantungan, gontongroyong dari jemaat sebagi anggota tubuh Kristus satu sama lain. Tujuannya untuk kepntingan bersama secara sosial.
- Standar nilai dan ukuran etis Paulus adalah dalam Kristus ( in Chist) yang menjadi teladan dari etika dalam keluarga dan dalam pekerjaan.
- Sikap pengambilan keputusan etis harus ada dalam pimpinan Roh Kudus, yang berbicara mengenai hati nurani.
- Orang kristen tidak boleh berkompromi dengan dunia dan tidak boleh menjadi penghalang bagi orang kafir untuk mengenal Yesus. Tindakan yang bijaksana harus diambil seperti mengenai makanan dan minuman dan penggunaan-penggunaan karunia.
- Hubungan suami-istri, tuan dan hamba, negara dan rakyat, melibatkan prinsip-prinsip spiritual dari tubuh Kristus dan kepala (Petrus juga memiliki prinsip etika ini). Prinsip ini begitu mendalam dan berhubungan dengan etika sosial dan etika politik dalam masyarakat yang harus diperhatikan orang percaya.
- Prinsip-prinsip etis kerja juga dinyatakan Paulus dalam mengadakan rekonsiliasi Onesimus dan Filemaon.
- Sikap etis juga di ajarkan Paulus untuk memelihara keindahan penyembahan, pelayanan, dan juga penggunaan-pengguanaan karunia dalam jemaat. Dalam surat Korintus, paulus dengan jelas, tegas dan mendetail tentang hal ini. Disini etika pelayanan dan ibadah mencerminkan kehidupan orang percaya yang hidup dalam anugrah dan displin Allah.
- Ketegasan sikap etis Paulus diwujudkan dalam penerapan disiplin terhadap pelanggaran moral.
PERUBAHAN
SOSIAL DALAM SEJARAH PL DAN PB DAN PENDEKATANNYA.
Dalam sejarah umat Allah di PL nampak jelas adanya perubahan sosial
yang terjadi mulai dari zaman penciptaan. Perubahan-perubahan sosial ini
sangat jelas dan memberikan gambaran dan warna yang berbeda. Allah dalam PL ini
turut berperan dan mengadakan pendekatan sosial dalam konteksnya. Krisis-krisis
tentu terjadi juga dalam sepanjang perubahan sosisal yang dialami oleh umat Israel. Para
nabi dan Raja juga mengambil bagian dalam menyarakan suara kenabian di
tengah-tengah krisis yang disebabkan perubahan sosisal tadi. Bahkan hingga pada
zaman PB perubahan sosisal itu terus berkesinambungan. Yesus dan para rasul
mengambil bagian dalam mengadakan pendekatan dan rekonsiliasi sosisal pada waktu itu.
PERUBAHAN
SOSIAL DALAM PL DAN PENDEKATANNYA
Dalam sejarah umat Allah di PL, perubahan sosial yang
terjadi begitu menyolok. Namun kehadiran Allah dalam perubahan sosial
menunjukkan kebijaksanaan Allah yang ajaib. Allah tetap dapat mendekati
umatn-Nya dalam kodisi umat-Nya yang beragam.
1. Di taman Eden: Primitif, Agrikultura
2. Menara Babel: Peasant, peternak, agrikultura
3. Kejatuhan: Kinship, pemburu, agrikultura
4. Zaman Patriakh: Tribes/ kesukuan, peternak, agrikultura
5. Zaman pengembaraan: Penggungsi, peternak
6. Di tanah Kanaan: Tribes/ kesukuan, Agrikultura
7. Zaman Hakim-hakim: Tribes/ kesukuan, Agrikultura
8. Zaman Raja-raja: kesukun, Industri, Politik
9. Zaman Pembuagan: Budak, Industri, Agrikultura,
Pluralisme, Politik
10. Zaman kembali dalam pembuangan: Pluralisme, Kesukuan,
Politik
11. Masa Tansisi: Pluralisme, peternak, Agrikultura.
Allah mengadakan pendekatan yang berbeda-beda dalam
kondisi sosial Umat Israel yang berbea pula. Allah menyediakan kepemimpinan
yang berbeda dalam kondisi sosial dan lingkungan umat israel. Pendekatan Allah
secara sosal budaya begitu kontekstual.salah satunya adalah pedekata-Nya
melalaui perjanjian yang diadakan –Nya dengan umat Israel berbeda-beda, namun mengandung makna dan tujuan yang
sama.
PERUBAHAN
SOSIAL DALAM PB DAN PENDEKATANNYA
Memasuki zaman PB, dunia umat Allah mengalami bayak
perubahan. Umat Israel harus menerima kenyataan bahwa orientasi dari
partikularisme menjadi universalisme. Kesukaan umat Israel sudah berlalu dan
diganti dengan komunitas bersama. Perubahan ini nampak dalam beberapa
perubahan sosial:
1. Dari masyarakat Ibrani ke Yunani
2. Percampuran orang Yahudi dan orang Yunani, budaya majemuk
3. Di bawah jajahan Romawi
4. Dari hukum kepada Anugrah
Ø
Yesus Kristus
Pendekatan Yesus Kristus terhadap perubahan sosial ini
adalah melalui beberapa hal:
1. Hukum Kasih
2. Menggenapi hukum taurat
3. Khotbah di bukit sebagai suara kenabian-Nya.
4. Pengorbanan-Nya di kayu salib membawa pendamaian antara
manusia dan Allah dan antara manusia dengan manusia.
5. Aksi sosial
6. Pendekata budaya
7. Pendekatan ekonomi
Ø
Rasul Paulus
Pendekatan rasul Paulus terhadap perubahan sosial dengan
mengadakan perubahan itu sendiri. Pendekatan Rasul Paulus lebih mengarah pada
rekonsiliasi atau perubahan hubungan sosial antara orang Yahudi dan Yunani,
budak dan orang merdeka, orang Bar-bar dan sakit. Paulus mengadakan beberapa pendekatan untuk “ sosial renewal”
1. Analogi yang digunakan: Tubuh Kristus
2. Sakramen Baptisan: di baptis dalam satu tubuh
3. Penyataan Paulus: tidak ada orang Yahudi dan Yunani.
Bar-bar dan skit, budak atau orang merdeka.
4. Istilah “Agape”: di gunakan Rasul Paulus dalam membedakan
etika Kristen dan etika non Kristen. Nilai Agape adalah standar nilai etis yang
paling utama (I Kor 13)
5. Etika pembebasan: Gaya Rasul Paulus yang tranformatif
sebagai landasan dan pembebasan hak, sosial renewal, dan justice suport.
6. Tanggung jawab hukum dan politik: mentaati hukum,
membayar harga pajak dll.
7. Etika Moral Paulus: Paulus menggunakan istilah: “Sarx”
dan “ pneuma”. Kedua hal ini merupakan kontras antara moral dan Immoral.
(makmur Halim).
VII.
FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIKA
KRISTEN
Di bidang perkawinan, bisnis dan
kerja/jabatan (khususnya dalam pelayanan Gereja).
- Pernikahan dan
masalahnya
Dalam daftar dibawah ini manakah yang menjadi prioritas atau yang paling
nomor satu :
1.
Karier 6.
Kedudukan dan kekeuasaan kita
2. Uang 7.
Kebutuhan sexual
3. Rekreasi 8.
Allah
4. Anak 9.
Pendidikan
5. pasangan kita 10.
Pekerjaan Tuhan.
B. Bisnis dan Kerja
Kerja merupakan unsur hakekat
manusia, yang dijadikan menurut gambar Allah. Kerja manusia mempunyai sifat
yang khas. Ia menunjukkan perbedaan yang nyata sekali dengan kerja binatang dan
kerja mesin. Kerja binatang berlaku menurut naluri, sedangkan kerja mesin
berlaku tanpa kesadaran. Sifat khas kerja manusia adalah bahwa kerja manusia merupakan penggunaan secara
sadari daya-daya rohani dan badani juga tertuju kepada maksud tertentu. Kerja sebagai perintah Allah dan perintah itu harus
di taati dengan rela hati.
C.
Pelayanan Gereja
Gereja wajib memberitakan, bahwa
kerajaan Allah sedang datang dan oleh sebab itu wajib memberitakan pemerintahan
dan janji kerajaan Allah dalam segala lapangan hidup dan menyerukan supaya
bertobat. Tuhan Yesus menaruh minat terhadap
kesehatan, makanan, serta perlakukan terhadap orang-orang sekelilingnya. Ia mnyembuhkan yang sakit, memberi makan yang lapar,
mengecam tingkah laku orang percaya terhadap Lazarus yang miskin.
VIII.
ETIKA SOSIAL
Pembangunan dan kemiskinan atau ketidak adilan, HAM,
Ekologi, SDM, Biotek, Informasi, Pornografi dll.
A.
Kemisikinan/ketidakadilan
Pada umumnya dalam PB orang-orang
miskin selalu disebut orang sakit, orang cacat, buta, lumpuh dll. Mereka tergolong pada orang-orang miskin (Mat 11:5 ;
Luk 14:13, 21-23). Kemiskinan dapat disebabkan berbagai hal misalnya kemiskinan
yang disebabkan kemalasan atau hidup boros. Pembawaan karena bencana alam, penindasan dan egois
orang kaya dan karena sistem ekonomi. Ketidak adilan lawan dari keadilan yaitu berat
sebelah atau timpang antara satu dengan yang lain. Orang miskin sering kali
mengalami ketidakadilan dari orang kaya diberi upah serba sedikit dan ditindas
Yer 22:13. bagaimana sikap kita terhadap kemiskinan dan ketidakadilan ini?
B. Hak-hak asazi manusia
Hak-hak asazi manusia merupakan
tantangan bagi gereja dalam usaha mewartakan injil kemerdekaan. Seperti yang
diberitakan para nabi Amos. Orang percaya seharusnya menyuarakan hak-hak asazi
manusia secara benar dan berani.
C. Ekologi
Ekologi adalah ilmu tentang
hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya karena lingkungan merupakan tempat
untuk kehidupan setiap makhluk hidup (Kej 1:28). Manusia memiliki tanggungjawab yang besar untuk menjaga lingkungan hidup,
dimana kehidupan itu berlangsung. Manusia juga bergantung pada lingkungannya.
D. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia dapat
diartikan sebagai manusia yang mempunyai potensi yang baik demi menunjang suatu
kegiatan dengan baik dan maksimal. Sumber daya
manusia di pengaruhi oleh kemajuan dalam bidang ekonomi, pendidikan,
kedisplinan, dan budaya. Gereja terpanggil untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang tepat guna baik bagi negara, bangsa dan
masyarakat serta kerajaan Allah.
E. Biotek
Biotehnologi adalah perkembagan
ilmu dibidang thenologi yang semakin canggih dengan penemuan cloning pada hewan
misalnya. Perlu disadari bahwa manusia jaman modern lebih percaya pada
tehnologi dari pada Allah akibatnya adalah banyak orang yang pandai akhirnya
meninggalkan iman mereka. Sebagai orang percaya perlu menyikapi kemajuan jaman
dan tehnologi dengan arif dan bijaksana serta berdasarkan firman Allah sebagai
landasan orang percaya dan memanfaatkannya dengan baik sehingga apabila ada
yang tidak sesuai firman Allah harus ditinggalkan.
F. Informasi/komunikasi
Komunikasi adalah suatu hubungan
timbal balik dan komunikasi menduduki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Contoh media yang bisa kita
dapatkan : Radio, Televisi, Surat kabar, Telepone, Internet dll. Semua ini
menunjang kehidupan manusia dan bisa digunakan untuk segi positif sebagai
median pekabaran injil.
G. Pronografi
Masalah pronografi masalah yang
serius dan tidak boleh dianggap spele karena dampaknya bagi masyarakat sangat
buruk. Pronografi terdapat dalam berbagai
macam seperti buku-buku, gambar-gambar, foto-foto, kaset, dan juga Internet. Orang percaya perlu membendung arus pronografi
dengan memberikan pengertian yang benar tentang fungsi seksualitas manusia
berdasarkan kebenaran firman Tuhan.
IX.
ETIKA MEDIS
Contoh-cintoh isu-isu sosial dan
Argumentasi
Isu-isu yang ada di masyarakat
merupakan isu-isu terhadap suatu kasus yang dialami oleh individu-individu
dalam masyarakat. Keputusan-keputusan atau sikap
yang diambil selalu sesuai dengan konteks budaya dan cara berfikir. Paradigma individu dalam pengambilan keputusan,
motivasi, dan alasan yang dimiliki menentukan sikap etis dan pengambilan
keputusan etis. Salah satu isu sosial dalam masyarakat kita seperti : KB,
Transeksualitas, AIDS, Pelecehan Anak-anak DLL. Sebagai orang Kristen
bagaimanakah sikap etika sosial Kristen
anda dalam memberikan jawaban?
X.
ETIKA POLITIK
Hubungan Gereja dengan Negara, partisipasi Kristen dalam
Politik, khususnya pembangunan Politik. Etika politik adalah: filsafat moral tentang
dimensi politis kehidupan manusia. Sebagai salah satu cabang etika khusus etika
politik termasuk manusia. Sebagai salah satu cabang etika Khusus etika politi termasuk
dalam lingkungan filsafat. Stilah filsafat berarti kebijaksanaan hidup, skap
hati, usaha batin dll.
- Hubungan Gereja
dan Negara
Masalah hubungan Gereja dan Negara
dapat berjalan dengan baik apabila Gereja bisa dan dapat menempatkan diri dalam
bernegara, juga negara dapat melihat bahwa Gereja merupakan suatu bagian sosial dalam bermasyarakat
dan bernegara. Gereja dapat melihat keburukan dan kebaikan yang dilakukan
negara dan Gereja tidak boleh tertutup dengan masalah negara. Yang terpenting
adalah Gereja tetap menjadi terang dan garam dunia untuk mencapai visi pelayanan.
B. Berpatisipasi Kristen Dalam Politik
Hendaklah orang Kristen bisa
terlibat dalam politik dan pemerintahan yang ada, sehingga bisa terlibat dalam
menentukan arah kebijakan-kebijakan bangsa dan Negara.
XI.
EVALUASI
TERHADAP TANGGUNGJAWAB KRISTIANI MASA
KINI
Kondisi sosial dan disertai
perubahan-perubahan sosial yang sangat radikal dalam konteks Indonesia tidak
dapat lepas dari faktor-faktor agama, politik, ekonomi dan budaya yang ada. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi dan konteks perubahan
sosial di barat. Pada umumnya di dunia ketiga kondisi sosial hampir dapat
disamakan. Pendekatan etis barat tidak dapat di gunakan di dunia ketiga. Orang percaya harus mencermati
perubahan-perubahan yang ada sehingga dapat memprensentasikan sikap etis yang
kontekstual. Orang Kristen harus tetap bertahan dan memiliki sikap etis yang
dilandasi dengan kebenaran firman Allah.
Kompromi bukan merupakan jalan
keluar karena bagaimanapun juga status minoritas orang Kristen tetap menjadi
sasaran sosial yang ada. Jadi dalam melibatkan diri kedalam masyarakat
sosial maupun untuk mengadakan transformasi sosial, Gereja atau orang percaya
tidak dapat mengabaikannya dalam semua aspek kehidupan masyarakat.
Jadi dalam melibatkan diri ke dalam masyarakat sosial maupun untuk
mengadakan transformasi sosial, Gereja atau orang percaya tidak dapat
mengabaikan keterlibatannya dalam semua
aspek kehidupan masyarakat.
XII.
PERGAULAN MUDA
MUDI (cinta, pacaran,
dan sexs)
Masa
persiapan sebelum menikah
A. Pendahuluan
- Fase Mengerti
Diri (Maz 71:2)
- Orang tua memiliki tanggungjawab dalam pembina seksuil
anak-anak. Tugas pembinaan mencakup
semua bidang kehidupan termasuk seks. (Kej 1:28 ; I Tim 3:2-4 ‘beranak
cucu,’ ‘menguasai diri’)
- Mengerti diri dan tubuhnya (Maz 139:13-14).
- Umur 4-11 Th = masa dimana anak banyak bertanya, dan orang tua berkewajiban memberikan jawaban yang sesuai kemampuan berpikir anak Ex dari mana datangnya adik?
- Umur 12-14 Th = masa remaja, anak ingin tahu masalah seksuil dan ini adalah wajar masa ini disebut masa puber. Pria mimpi basah dan wanita dengan datangnya haid inilah masa yang paling mudah dipengaruhi.
- Umur 15-17 Th = Masa ketidak seimbagan tubuh dan jiwa. Kalau laki-laki pada tubuhnya, tapi wanita pada jiwanya.
- Umur 18-21 Th = Masa pemuda-pemudi, masa untuk kemantapan mengerti diri dan lawan jenisnya.
- Umur 22-30 Th = Masa dewasa dan berani mengambil resiko.
- Umur 31-mati = Masa dewasa penuh.
2. Fase Menerima Diri (Yer 1:5)
- Allah adalah pencipta (Kej 1:27), dan kita perlu berterimakasih
kepada Allah untuk tubuh atau diri kita (Maz 139:14) ‘kejadianku ajaib’.
- Yesus adalah penebusku. Bagaimana kalau terdapat noda dan aib pada
tubuhku? (I Pet 1:18) darah Yesus dan sanggup dan sudah menebus kita.
- Roh Kudus adalah pembimbingku (Gal 4:6-7) Roh Kudus mengangkat kita
sebagai anak-anak Allah.
- Mengasihi diri sendiri artinya menerima diri sendiri dengan merasa bangga dan puas. Mengapa? Karena banyak pemuda pemudi yang tidak puas dengan dirinya sendiri lalu menempuh jalan lain yaitu melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah. Maka sebagai anak Tuhan kita tidak boleh melakukannya karena itu adalah dosa.
3. Fase Menguasai Diri (Tit 2:26)
- Menguasai daya seksuil
Masa puber terjadi pada umur 12-21
tahun, masa ini penuh ketegangan. Perbedaan sex laki-laki dan perempuan. Sex
laki-laki itu seperti kuda liar yang perlu dijinakan. Sedangkan sex perempuan
itu seperti senar gitar yeng perlu disetem. Terletak pada jiwanya dan perasaannya.
b. Menjiwai tubuh (Maz 119:37a)
artinya kita bisa menguasai tubuh, tangan, mata, lidah, mulut, telinga, dsb.
4. Fase Mngerti Teman Lain Jenis
Ada 4 tahap pergaulan :
- Pergaulan kelompok (umur 12-17 Th) masa remaja.
- Pergaulan berpacaran (umur 18-22 Th) masa muda mudi, cinta pertama.
- Pergaulan pertunangan Umur 23- Th) kuncinya terletak pada si putri
untuk janji setia.
- Pergaulan nikah sebagai suami istri dan menurut kehendak Tuhan harus
seiman (II Kor 6:14-16; I Kor 7:39).
- macam-macam konotasi kata “CINTA”
• Etimologi cinta dalam kamus bahasa
Indonesia
• Cinta merupakan sebuah konsep.
B.
CINTA,
PACARAN, DAN SEX ( Dalam Terang Firman Tuhan)
1. cara pendekatan masalah:
·
Bukan sekedar Informasi
·
Sikap Hati (attitude) dalam pendekatan Kel 3:5, Yos 5:15
2. Dua sikap yang salah terhadap masalah cinta dan sex.
·
Filsafat
kaun Victorian: “Sexlles love” ( cinta
tanpa Sex)
·
Prinsip
cinta “The New Morality”: “Loveless Sex” ( Sex dilakukan tanpa cinta)
A.
Latar Belakang
Apa yang di buat “The New Morality” itu sebenarnya
merupakan campuran antara filsafat, teologia dan Etika yang dibela oleh
sejumlah cendekiawan yang mengikuti pola pikir yang liberal dan ekstrim dalam
Teologia. Dalam banyak hal, usaha pemahamannya menjadi sulit dan berbeli-belit,
karena teori dari “The New Morality” nempaknya benar dan masuk akal, tetapi
sebenarnya “The New Morality” itu mempunyai kebenaran semua.
Dua
masalah Etis:
·
Masalah
“The Inner Motives” (Yoh 8:1-11)
·
Masalah
situasi sosial yang sulit mengenai percaturan nilai:
1. Dalam
II Sam 13 sebenarnya kita diperhadapkan pada percaturan nilai:
- “The New Morality” atau lebih tepatnya di namakan “The Old In Morality”
- “The Old Morality” atau “ The Biblical Morality”. Coba saudara identifikasikan ciri-ciri kedua moralitas ini, seperti masing-masing terungkap dalam:
o
Sikap
dan rencana Yonadab (ayat 5-6)
o
Sikap
tamar (ayt 12-13)
2.
Jelaskan bagaimana posisi Amnon dalam percaturan nilai
ini:
- Apakah ‘eros’ Amnon memang pada dasarnya jahat? (ayt 2)
- Kalau demikian, apakah akar dari segala tragedi Amnon- Tamar? (ay 6, 12)
- Seandainya saudaraadalah Amnon, bagaimana seharusnya, saudara bersikap menghadapi percaturan nilai ini?
B.
KESIMPULAN
1.
Salah satu serangan terhadap pergaulan muda-mudi sekarang
ini adalah
apa yang disebut TEST OF LOVE
atau BATU UJIAN CINTA. “Kalau memang sungguh-sungguh engkau mencintai aku,”
bagaimana pendapat saudara, tentang batu ujian cinta ini?
- Perhatikan sekali lagi tragedi Amnon- Tamar, bukankah Amnon benar-benar mencintai Tamar?
- Baca Kidung Angung 8:6 “ Cinta= Maut”. Dapatkah maut dicoba dengan pura-pura mati? Dapatkah Cinta di uji dengan hubungan Premarital?
2.
Bagaimana pendapat saudara tentang “ciuman selamat malam”
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pandangan saudara:
- Bagaimana saudara menilai ciuman itu?
- Apakah ciuman itu tindakan terakhir dan terus di ikuti oleh perpisahan ( sungguh-sungguh Selamat malam) atau awal dari suatu seri tindakan lainnya).
- Apakah saudara melakukan di tempat yang bersendirian?
- erikan pendapat saudara tentang pentingnya “pengusahaan diri” sebagai sifat ke-9 dari buah-buah Roh Kudus (Gal 5:23) dalam masa Pacaran.
3.
Pandangan Alkitab
a. Mengapa Allah menciptakan sex?
Pertama:Kej 1:28 -Prokreasi atau Reproduksi
Kedua: Kej 2:1- 8 -Persekutuan
dan memberi
Kej 2:24 -kelengkapan
Ketiga: Kej
1:26-27 -persekutuan pria & wanita
adalah Refleksi persekutuan Ke-Allah-an.
b.
Alkitab
mengajarkan bahwa tubuh itu sendiri tidak berdosa. Itulah sebabnya Tuhan Yesus
datamg kedunia ini untuk tubuh manusia. (Yoh 1:14, Kol 1:19, I Kor 6: 19-20).
4. Pembicaran
tentang cinta , pacaran, dan sex bukanlah suatu yang tabu.
Sebagai orang Kristen kita terpanggil untuk memahami
dalam terang Alkitab. Sebagimana Allah meencanakannya ketika Ia menciptakan
manusia. Dalam urutan berikut ini kita akan mempelajari, bagaimana Alkitab
mengoreksi dua sikap yang salah diatas yaitu “cinta tanpa sex” pada kaum
Victorian dan Sex tanpa Cinta pada The New Morality.
1.
CINTA
a.
macan-macam konotasi kata “cinta”
b. Cinta bersifat 4 :
• Stroge
• Philia
• Eros
• Agape
c. Batu Ujian Cinta
walterTrobisch dalam bukunya “I Merried You” menunjukan 6 bagian
batu ujian cinta.
- Ujian untuk
merasakan sesuatu bersama-sama
Herman Oeser mengatakan : mereka
yang ingin bahagia (sendiri), janganlah mencintai. Karena yang terpenting dalam
mencintai adalah membuat sang partner bahagia. Mereka yang ingin di mengerti oleh partnernya
janganlah mencintai karena yang terpenting disini adalah mengerti partnernya.
2. Ujian ketahanan mental
Salah satu ciri ketahanan mental
adalah penguasaan diri. (Gal 5:23) kasih itu sabar. (I Kor 13:5). Cinta merupakan dorongan seksuil
ke dalam satu prespektif perkawinan.
Perkawinan menjamin “rumah” bagi sebuah cinta ; anak-anak yang kelak di
anugerahkan Tuhan.
3. Ujian kebiasaan
Ingat !!!!, orang yang anda cintai
adalah seorang manusia, ia mempunyai pribadi dalam segala segi postif dan
negatifnya. Pemuda pemudi tidak seharusnya
memanipulasi dengan menutupi cacat celanya. Ilustrasi apabila menghadapi
kesulitan dalam usaha mengubah/memperbaiki sang partner tentu sikap yang tepat
dengan doa 7 kata yaitu “ubahlah partner saya melalui perubahan saya sendiri”.
4. Ujian perselisihan
Yang penting, bukanlah bahwa kedua
yang saling mencintai itu tidak pernah berselisih, melainkan apakah mereka
mampu menyelesaikan perselisihan itu. Kemampuan ini
harus dilatih sebelum keduanya mengambil keputusan. Latihan ini menyebabkan
mereka ‘terangkat’ ketempat yang lebih tinggi sehingga mampu menyelesaikan
masalah lebih luas.
5. Ujian penghargaan
Cinta akan bermauara ke dalam
perkawinan. Dan perkawinan orang Kristen adalah untuk seumur hidup. Sang Pria
yang kekasih, yang gagah/tampan itu akan menjadi kakek. Dan Sang Gadis, buah
hati jelita itu akan menjadi seorang nenek. Ingat itu….!!!!!!
Beberapa prinsip saling menghargai sbb :
- Menghargai seorang partner sebagai pribadi yang utuh Luk 2:52 yaitu
:
-
Aspek Mental
-
Aspek Fisik
-
Aspek Sosial
-
Aspek Spritual.
2. Saling membantu dalam
memelihara kesucian Maz119:8-11. Peliharakan diri dari “dua patokan”
3. Rela berkorban bagi kekasih
Berkorban berarti memberi (Maz 37:5) “serahkanlah hidupmu kepada Tuhan” (Yoh 3:16)
4. Menahan diri untuk menguasai
sang partner
Dr. Howard Hendreks mengatakan tentang homoseks dan lesbianisme yang merajalela
dikalangan muda-mudi, sebagai akibat yang disebutnya Ayah yang “Zero In Leadearship” dan ibu
yang merupakan “Doninate Aggresive Smothering Mother”
5.Ujian ruang dan waktu
Ujian ruang punya pacar di beberapa kota sekaligus ?
Ujian waktu : jatuh cinta pada pandangan pertama? Renungkan I Kor 13
2. SEX
a.
Apakah seks
tidak merupakan batu ujian bagi cinta?
Bentuk-bentuk lain dari pertanyaan ini adalah
- Apakah tidak perlu ada semacam “test of love”
Bukankah sebelum ia membeli
buah, ia harus mengecapnya dahulu?
- Kalau emang kami saling mencintai sekarang, mengapa harus menunggu?
- Bukankah kami akan kawin nanti, mengapa tidak boleh sekarang?
Penganut “The New Morality” memperkenalkan “
kawin Pencobaan”
maksudnya:
prekteknya: pencobaan iru tidak pernah berakhir.
Sebenarnya apa yang disebut “ The New Morality” itu adalah “ The Old
Immorality” ( Kej 6:1-3:19 dan Mat 24: 37-39)
contoh kasus: II Sam 13
Ilustrasi Kera dan Kelapa Muda
Seks itu seperti lampu tembok, apabila sumbunya di putar terlalu tinggi
maka nyalanya akan terlalu besar, sehingga mengeluarkan asap hitam mengotorkan
seluruh ruangan. Tetapi apabila sumbu itu diatur
sedemikian rupa maka nyalanya akan memberi terang seluruh ruangan.
Demikian seks itu ada dua perbandingan :
- Kidung Agung 8:6 > “cinta kuat seperti maut”
Cinta = Maut
cinta tidak dapat dicoba
lebih dahulu, sama halnya dengan matian/maut: orang tidak dapat “mencoba mati”
dengan cara tidur nyenyak.
2. Seks dalam hubungan dengan
cinta sama halnya terjun payung. Orang tidak akan naik bubungan rumah dengan perasut
(payng Udara). Ia harus naik pesawat udara, lalu dari ketinggian tentu ia dapat
terjun. Ketinggian tertentu adalah perkawinan
b. Kalu seks tidak dapat dijadikan batu ujian cinta, bagaimana hubungan
antara keduanya?
Cinta dan seks harus dilihat dalam hubungan perkawinan (Kej 2:21-25).
- Beberapa prinsip dasar perkawinan adalah lembaga pertama yang dibentuk Allah.
- Pemahaman terhadap Kej 2:24 “ada tiga kata kunci”
• Meninggalkan
• Bersatu
• Menjadi satu daging.
Bagaimana seorang yang sudah terlanjur?
Yesus Kristus adalah juruselamat dan dapat mengampuni segala kesalahan :
- Mazmur 103:1-3
- Yeremia 31:34
- Mikha 7:19.
c. Siapakah yang harus menarik garis batas? Pemuda atau
pemudi?
Beberapa fakta :
- Apabila 2 orang pemuda/pemudi mengira bahwa mereka sedang jatuh
cinta mendapat kesempatan tanpa batas untuk menyatakan dorongan cinta,
maka tidak ada yang menghalanginya, iman, intlek, akal sehat, kemauan dsb.
- Tuhan telah menciptakan wanita dengan kemampuan yang lebih besar
dalam mengendalikan dorongan seksuil dibandingkan dengan pria.
3. Kalau terjadi suatu
“keterlanjuran”, maka pihak wanitalah yang paling menanggung resikonya: Hamil, melahirkan, mengugurkan, dsb. Berdasarkan fakta diatas, maka pertanyaan diatas harus dijawab sbb :
Pemuda ?
Pemudi ?
3. PACARAN
a. Etimologi
dan sebuah konsep
Berpacaran berarti menjadi pemelihara tanaman:
b.
Bilamanakah
seorang dapat memulai berpacaran?
Umur relatif : pertimbangkan kedewasaan. Fisik, mental, emosi, Rohani, sosial, ekonomi.
Kalau masa berpacaran merupakan persiapan arah perkawinan maka persiapan
itu mencakup : Periapan fisik, periapan mental, persiapan
sosial-ekonomi, persiapan Rohani.
Pemuda pemudi yang berpacaran sebelum mengadakan perjanjian bahwa mereka
akan menikah sudah menjadi hal yang biasa dimana-mana.
Tetapi tentu saja merupakan hal
yang aneh dan bodoh bila seorang pemuda mau menikah secara tiba-tiba dengan
seorang gadis, tanpa saling mengenal atau tanpa menemukan bahwa mereka saling
tertarik satu dengan yang lain dan merasa berbahagia bersama-sama. Berpacaran
adalah hal yang wajar, tetapi gagasan palsu menjadi sangat biasa sekarang di
kota-kota besar di indonesia, bahwa pacaran itu tidaklah lain dari pada
berpeluk-pelukan, dan bercumbu-cumbuan, rangkulan-rangkulan, ciuman-ciuman, dan
memanja-manjakan.
Bercumbu-cumbuan merupakan suatu
tingkah laku yang sangat tidak Etis, sebab dapat menjadi suatu hal yang
berbahaya dan tidak kudus bagi orang muda. Beberapa pelukan cinta kasih murni di izinkan, tetapi harus ada batasan
dan etika serta ketertiban. Dapat
dikatakan bahwa kasus-kasus perbuatan kriminal dan perkosaan dimana-mana
terjadi baik diangkot tempat-tempat yang sepi terjadi hal demikian tanpa
bercinta-cintaan,
bercumbu-cumbuan.
Ada beberapa faktor karena laki-laki tersebut sudah menjadi gaya
hidupnya tentang masalah seks. Tetapi bisa juga terjadi kriminal itu karena
penglihatan pada bagian-bagian tubuh yang seharusnya tertutup rapat tetapi
sengaja dibuka oleh sebagaian gadis-gadis di dunia ini yang tidak tau merasa
malu, tidak ada Etika. Maka sebagai orang Kristen yang
sejati harus memiliki etika seperti etika pacaran, etika berpakaian, etika
berjalan, etika berbicara dll. Apakah seorang laki-laki dapat menikmati
keindahan dan kecantikan dari istrinya, bila ia mengetahui bahwa istrinya itu
sebelumnya telah berpacaran diluar batas dengan beberapa laki-laki lainnya?
Tidaklah dapat diragukan bahwa
pacaran dengan kebebasan penuh mengikuti keninginan-keinginan daging sebelum
perkawinan, cenderung perkawinan menjadi tidak aman. Kenyataan dalam masyarakat luas adalah bahwa banyak pasangan yang
bercerai karena tidak ada kemanisan dan keindahan, tidak ada kesatuan jiwa yang
kudus dalam perkawinan. Pacaran bebas sebelum perkawinan kemungkinan besar
dapat mengarah pada perceraian sesudah perkawinan apabila timbul persoalan
berat yang tidak dapat diselesakan dengan segera. Pacaran bebas dengan segala realita dari akibat-akibatnya seorang kadis
dapat kehilangan suatu kesempatan yang baik untuk menikah dengan kebahagiaan.
Gadis yang baik hati dia merasa
jijik kalau laki-laki melakukan sentuhan-sentuhan yang tak wajar/tidak sopan. Kemudian laki-laki yang baik
hati meras jijik melihat gadis-gadis yang mengiszinkan diri mereka sendiri
untuk disentuh-sentuh dengan sengaja. (kecuali Moral?) Laki-laki manapun tidak mau menikah dengan perempuan yang telah
mengizinkan tubuhnya kepada laki-laki lain menurut kehendaknya. Maka pacaran yang sehat seharusnya
memliki etika Ke Kristenan yang suci atau masa pacaran ada batasnya.
c.
Pedoman dalam
berpacaran sukses
- Waktu yang tepat
• Bisa menggunakan waktu untuk
bertemu secara baik dan harus disiplin dalam hal waktu.
• Hindari sikap ‘ingin pamer’
2. Tempat yang tepat.
• Bisa mimilih tempat yang mendukung
supaya tidak tergoda oleh hal-hal yang tidak diinginkan.
• Cinta itu adalah sesuatu yang
bersifat pribadi, membutuhkan kehalusan dan apresisasi.
3. Pengertian yang tepat
4. Penguasaan diri secara tepat
• Hindari keinginan untuk ‘berduaan’
tanpa orang lain, karena orang yang kuat imannya sekalipun dapat lupa daratan.
• Penguasaan diri itu tidak boleh
merupakan tindakan mencegah sesuatu yang sudah berlangsung, karena hal itu
merupakan usaha yang sia-sia, sukses dalam penguasaan diri mulai ketika langkah
pertama berhasil di gagalkan.
d.
Bagaimana
ciuman selamat malam ?
Jawaban pernyataan diatas adalah
melalui pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Bagaimana saudara menilai cuiman ini ?
- Apakah saudara mengucapkan selamat malam selalu dengan cara ini, tiap kali saudara, mengantar pulang seorang gadis/diantar pulang pemuda.
- Berapa waktu yang saudara pakai untuk ‘mengucapkan’ selamat malam dengan cara istimewa ini?
- Apakah kesepian malam tidak akan membantu menciptakan situasi yang menyebabkan saudara dan pacar akan kehilangan penguasaan diri?
Efesus 6:12-13
Galatia 5:23
e.
Berpacaran
dengan orang yang tepat
Masalah ini menyangkut kebijakan dalam hal memilih, ujilah pilihan
saudara dengan bertanya diri.
- Apakah dia seorang yang mengasihi Tuhan dan mencintai firman-Nya ?
- Apakah dia seorang yang mendorong saya untuk bersaksi bagi Tuhan?
- Apakah dia seorang yang memberi inspirasi untuk maju dan menambah kegairahan untuk bekerja dan belajar?
- Dapatkah saya berpacaran dengan dia, pada hal hati kecil saya mengakui bahwa kami tidak mungkin kawin karena alasan-alasan tertentu?
- Dapatkah saya memberikan pengaruh positif dalam hidupnya?
- Apakah kami saling menghargai, sebagaimana layaknya penghargaan terhadap seorang pribadi?
- Dapatkah kami berdua ‘berbagai pengalaman’ untuk memperkaya kehidupan rohani dan mengembangkan ‘berbagi potensi’ yang dianugerahkan Allah kepada kami?.
f.
Pentingnya iman
dalam pacaran
- Kehidupan Kristen adalah kehidupan berdasrkan iman. Ibr 11:6 ; I Pet
5:7
- Iman berarti menanti : menanti waktu Tuhan. 37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Dalam penatian ini kita harus :
- Biarkan Tuhan menyelenggarakan hidup kita. Hanya ada seorang yang mampu menjalankan kehidupan Kristen yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Karena itu biarkan Kristus hidup di dalam dan melalui hidup kita.
- Sambil menanti kita dapat menggunakan waktu untuk pelayanan gerejani. Pikirkan orang-orang lain yang perlu mendengarkan injil dan perlu dibina dalam kehidupan Rohani dan kia dapat di Pakai Tuhan, agar orang-orang lain Khususnya pemuda-pemudi mendengar tentang kasih kristen, serta mengalami kasih dan pengampunan Allah.
- Apabila waktu Tuhan tiba, kita akan bersyukur bahwa kita telah sabar menanti waktu itu. Saudara akan puas, karena Pilihan saudara adalah pilihan Tuhan. Saudara keluar sebagai pemenang terhadap keinginan saudara.
ETIKA KRISTEN II
“ABORSI-HOMOSEKSUALITAS-PERNIKAHAN DAN PERCERAIAN-EUTHANASIA-HUKUMAN
MATI-PERANG-ISU-ISU BIOMEDIS-KETIDAKTAATAN TERHADAP PEMERINTAH”
KATAPENGANTAR
Berbicara
tentang etika Kristen perlu dipahami dan dikaji dengan teliti sebab saat ini
banyak orang yang mengeluarkan suatu aturan-aturan yang tidak etis dan
dipandang dari sudut Alkitabiah sangat menentang firman Allah, tentu kalau menentang
firman Tuhan maka sama halnya menentang ketetapan-ketetapan Allah.
Gereja
maupun pemerintah harus memikirkan dalam hal mengambil suatu keputusan di
setiap peraturan, salah satu yang perlu dipahami oleh Gereja maupun pemerintah
adalah etika aborsi, homoseksual, pernikahan dan perceraian, euthanasia, hukuman
mati, perang, isu-isu biomedis, dan ketidaktaatan terhadap pemerintah. Hal ini
perlu di pahami oleh Gereja ataupun pemerintah biar setiap keputusan-keputusan
yang ditetapkan harus berdasrkan Alkitab atau keputusan tersebut tidak
menentang kehendak Allah.
Mengingat
zaman sekarang ini begitu banyak manusia-manusia sebagai ciptaan Allah yang ada
di bumi ini moral mereka sangat kacau sehingga kehidupan mereka sangat
menentang firman Allah, mereka mempperlakukan kehidupan mereka dengan sesukanya
sendiri, seperti yang kita lihat saat ini bukan suatu isu lagi tentang perbuatan-perbuatan
yang melakukan aborsi tetapi fakta zaman sekarang ini sudah merajalela tentang
tindakan-tindakan aborsi bagi para calon ibu. Selain aborsi juga masih banyak
hal yang perlu diantisipasi seperti yang sedang terjadi saat ini ada sebagaian
Negara-negara mengizinkan atau menghalalkan perbuatan homoseksual, euthanasia, perang, perceraian,
dan hukuman mati. Hal inilah yang harus gereja memikirkan atau berdoa agar
tindakan tersebut tidak menentang firman Allah sebab Allah tidak pernah
berpihak kepada orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak
berdasarkan firman Allah, dan menentang orang-orang yang melakukan perbuatan
yang tidak di kehendaki Allah. Sebab Allah berpihak kepada yang benar.
Dan
selain itu juga gereja memahami tentang etika isu-isu biomedis dan
ketidaktaatan terhadap pemerintah yang mana sekarang ini banyak hal-hal yang
menyimpang dari keputusan-keputusan yang tidak dikehendaki Allah. Oleh sebab
itu inilah merupakan tugas dan tanggung jawab gereja agar dapat mengatisipasi
perbuatan-perbuatan yang merajalela yang terjadi di dunia sekarang ini. Dan
sungguh mengatasi hal ini tidak segampang memutarbalik telapak tangan hal ini
sungguh sulit untuk menyadarkan manusia-manusia di bumi ini yang hidup tidak
sesuai dengan firman Allah, dan juga kepada pemerintahan yang mengeluarkan
peraturan-peraturan tanpa di kaji ulang apakah sesuai yang dikehendaki Allah
atau tidak. Walaupun masalah ini sulit untuk mengatsainya tetapi kita sebagai
orang percaya kepada Allah tidak ada yang mustahil jika perbuatan-perbuatan
manusia saat ini yang tidak berkenan kepada Allah pasti mereka bisa bertobat
jika kita membimbing mereka dalam kebenaran yaitu pengenalan akan Allah yang
menciptakan langit dan bumi dan kita bisa menyadarkan mereka bahwa manusia
ciptaaan Allah yang paling mulia. Karena manusia adalah ciptaan Allah yang paling
mulia maka biarlah setiap manusia mengormati Allah dan perilaku dan keputusan gereja maupun pemerintah harus mengambil
keputusan-keputusan yang berdasrkan firman Tuhan. Amin.
Penulis
Sarofamati Duha
BAB I
ABORSI
A. DEFINISI ABORSI
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran
dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan
sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini
adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan
untuk bertumbuh.
Dalam
dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
1. Aborsi Spontan / Alamiah
2. Aborsi Buatan / Sengaja
3. Aborsi Terapeutik / Medis
1. Aborsi Spontan / Alamiah
2. Aborsi Buatan / Sengaja
3. Aborsi Terapeutik / Medis
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa
tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel
telur dan sel sperma, sedangkan.
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak). Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak). Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.
B. CONTOH ABORSI
Berikut ini adalah gambaran mengenai apa yang terjadi didalam
suatu proses aborsi:
1. Pada
kehamilan muda (dibawah 1 bulan).
Pada kehamilan muda, dimana usia janin masih sangat
kecil, aborsi dilakukan dengan cara menggunakan alat penghisap (suction). Sang
anak yang masih sangat lembut langsung terhisap dan hancur
berantakan. Saat dikeluarkan, dapat dilihat cairan merah berupa
gumpalan-gumpalan darah dari janin yang baru dibunuh tersebut.
2. Pada kehamilan lebih lanjut (1-3
bulan).
Pada tahap ini, dimana janin
baru berusia sekitar beberapa minggu, bagian-bagian tubuhnya mulai
terbentuk. Aborsi dilakukan dengan cara menusuk anak tersebut kemudian
bagian-bagian tubuhnya dipotong-potong dengan menggunakan semacam tang khusus
untuk aborsi (cunam abortus).
Anak dalam kandungan itu diraih
dengan menggunakan tang tersebut, dengan cara menusuk bagian manapun yang bisa
tercapai. Bisa lambung, pinggang, bahu atau leher. Kemudian setelah ditusuk,
dihancurkan bagian-bagian tubuhnya. Tulang-tulangnya di remukkan dan
seluruh bagian tubuhnya disobek-sobek menjadi bagian kecil-kecil agar mudah
dikeluarkan dari kandungan. Dalam klinik aborsi, bisa dilihat
potongan-potongan bayi yang dihancurkan ini. Ada potongan tangan, potongan
kaki, potongan kepala dan bagian-bagian tubuh lain yang mungil. Anak tak
berdosa yang masih sedemikian kecil telah dibunuh dengan cara yang paling
mengerikan.
3.
Aborsi
pada kehamilan lanjutan (3 sampai 6 bulan).
Pada tahap ini, bayi sudah semakin besar dan
bagian-bagian tubuhnya sudah terlihat jelas. Jantungnya sudah berdetak,
tangannya sudah bisa menggenggam. Tubuhnya sudah bisa merasakan sakit, karena
jaringan syarafnya sudah terbentuk dengan baik.
Aborsi
dilakukan dengan terlebih dahulu membunuh bayi ini sebelum dikeluarkan.
Pertama, diberikan suntikan maut (saline) yang langsung dimasukkan kedalam
ketuban bayi. Cairan ini akan membakar kulit bayi tersebut secara
perlahan-lahan, menyesakkan pernafasannya dan akhirnya – setelah menderita
selama berjam-jam sampai satu hari – bayi itu akhirnya meninggal.
Selama
proses ini dilakukan, bayi akan berontak, mencoba berteriak dan jantungnya
berdetak keras. Aborsi bukan saja merupakan pembunuhan, tetapi pembunuhan
secara amat keji. Setiap wanita harus sadar mengenai hal ini.
4.
Aborsi
pada kehamilan besar (6 sampai 9 bulan)
Pada tahap ini, bayi sudah sangat jelas terbentuk.
Wajahnya sudah kelihatan, termasuk mata, hidung, bibir dan telinganya yang
mungil. Jari-jarinya juga sudah menjadi lebih jelas dan otaknya sudah berfungsi
baik. Untuk
kasus seperti ini, proses aborsi dilakukan dengan cara mengeluarkan bayi
tersebut hidup-hidup, kemudian dibunuh.
Cara membunuhnya mudah saja, biasanya langsung
dilemparkan ke tempat sampah, ditenggelamkan kedalam air atau dipukul kepalanya
hingga pecah. Sehingga tangisannya berhenti dan pekerjaan aborsi itu selesai.
Selesai dengan tuntas – hanya saja darah bayi itu yang akan mengingatkan
orang-orang yang terlibat didalam aborsi ini – bahwa pembunuhan keji telah
terjadi.
Semua proses ini seringkali tidak disadari oleh para
wanita calon ibu yang melakukan aborsi. Mereka merasa bahwa aborsi itu cepat
dan tidak sakit, mereka tidak sadar karena dibawah pengaruh obat bius. Mereka
bisa segera pulang tidak lama setelah aborsi dilakukan.
Benar, bagi sang wanita, proses aborsi cepat dan tidak
sakit. Tapi bagi bayi, itu adalah proses yang sangat mengerikan, menyakitkan,
dan benar-benar tidak manusiawi. Kematian bayi yang tidak berdosa itu tidak
disaksikan oleh sang calon ibu. Seorang wanita yang kelak menjadi ibu yang
seharusnya memeluk dan menggendong bayinya, telah menjadi algojo bagi anaknya
sendiri.
C.
ALASAN ABORSI
Aborsi dilakukan oleh seorang
wanita hamil - baik yang telah menikah maupun yang belum menikah dengan
berbagai alasan. Akan tetapi alasan yang paling utama adalah alasan-alasan yang
non-medis (termasuk jenis aborsi buatan / sengaja).
Di Amerika, alasan-alasan
dilakukannya aborsi adalah:
1. Tidak ingin memiliki anak karena
khawatir mengganggu karir, sekolah atau
tanggung jawab lain (75%)
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)
Alasan lain yang
sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama mereka yang hamil di
luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak anak. Ada orang yang
menggugurkan kandungan karena tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka tidak
tahu akan keajaiban-keajaiban yang dirasakan seorang calon ibu, saat merasakan
gerakan dan geliatan anak dalam kandungannya.
Alasan-alasan seperti
ini juga diberikan oleh para wanita di Indonesia yang mencoba meyakinkan
dirinya bahwa membunuh janin yang ada didalam kandungannya adalah boleh dan
benar . Semua alasan-alasan ini tidak berdasar.
Sebaliknya, alasan-alasan ini hanya menunjukkan ketidakpedulian seorang
wanita,
yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.
Data ini juga
didukung oleh studi dari Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest
(1998) yang menyatakan bahwa hanya 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest
(hubungan intim satu darah), 3% karena membahayakan nyawa calon ibu, dan 3%
karena janin akan bertumbuh dengan cacat tubuh yang serius.
Sedangkan 93% kasus aborsi adalah
karena alasan-alasan yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri – termasuk
takut tidak mampu membiayai, takut dikucilkan, malu atau gengsi.
D. TINDAKAN ABORSI
Ada 2 macam tindakan aborsi,
yaitu:
1. Aborsi dilakukan sendiri
2. Aborsi dilakukan orang lain
Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara memakan obat-obatan yang
membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan
sengaja ingin menggugurkan janin.
Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara yang
digunakan juga beragam. Aborsi yang dilakukan seorang
dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalam 5 tahapan, yaitu:
1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam
kandungan
2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
3. Potongan bayi dikeluarkan satu persatu dari kandungan
4. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap
dan tidak tersisa
5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah /
sungai, dikubur di
tanah kosong, atau dibakar di tungku
Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melaksanakan aborsi dengan cara
memberi ramuan obat pada calon ibu dan mengurut perut calon ibu untuk
mengeluarkan secara paksa janin dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya,
sebab pengurutan belum tentu membuahkan hasil yang diinginkan dan kemungkinan
malah membawa cacat bagi janin dan trauma hebat bagi calon ibu.
E. RESIKO ABORSI
Aborsi memiliki resiko yang
tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita. Tidak benar jika
dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi ia “tidak merasakan apa-apa dan
langsung boleh pulang”. Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi
setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak
menginginkan kehamilan yang sudah terjadi.
Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang
melakukan aborsi:
1. Resiko
kesehatan dan keselamatan secara fisik
2. Resiko
gangguan psikologis
3. Resiko
kesehatan dan keselamatan fisik
Pada saat melakukan
aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan
dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life”
yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
1.
Kematian mendadak karena pendarahan hebat
2.
Kematian mendadak karena pembiusan yang
gagal
3.
Kematian secara lambat akibat infeksi serius
disekitar kandungan
4.
Rahim yang sobek (Uterine
Perforation) Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya
5.
Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon
estrogen pada wanita)
6.
Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
7.
Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
8.
Kanker hati (Liver Cancer)
9. Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa)
yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan
hebat pada saat kehamilan berikutnya
10.
Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan
lagi (Ectopic Pregnancy)
11.
Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory
Disease)
12.
Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
4.
Resiko kesehatan mental
Proses aborsi bukan saja suatu
proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang
wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat
hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia
psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau
PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological Reactions Reported
After Abortion” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review (1994).
Pada dasarnya seorang wanita yang
melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:
·
Kehilangan harga diri (82%)
·
Berteriak-teriak histeris (51%)
·
Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
(63%)
·
Ingin melakukan bunuh diri (28%)
·
Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
(41%)
·
Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
Diluar hal-hal tersebut diatas
para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan bersalah yang tidak
hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya.
F. HUKUM DAN ABORSI
Menurut hukum-hukum
yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan,
yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”
Yang
menerima hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan
aborsi
3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi
Beberapa
pasal yang terkait adalah:
·
Pasal 229
- Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
- Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
- Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
·
Pasal 341
Seorang
ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan
atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam,
karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
·
Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk
melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan
melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas
nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan
rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
·
Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam
pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain yang turut serta melakukan,
sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana.
·
Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja
menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
·
Pasal 347
- Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
- Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
·
Pasal 348
- Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
- Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
·
Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau
juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun
melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam
pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah
dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana
kejahatan dilakukan.
G. AGAMA DAN ABORSI
Kami akan membahas hal ini dari segi agama Islam
(Al-Quran & Aborsi) serta agama Kristen (Alkitab & Aborsi) untuk
menggambarkan pemahaman lebih lanjut mengenai aborsi dan agama.
Pertama-tama kami akan membahasnya dari segi agama Islam dan kemudian dari segi
agama Kristen.
A.
Al-Quran
& Aborsi
Umat Islam percaya bahwa Al-Quran adalah Undang-Undang
paling utama bagi kehidupan manusia. Allah berfirman: “Kami menurunkan Al-Quran
kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS 16:89) Jadi, jelaslah bahwa
ayat-ayat yang terkandung didalam Al-Quran mengajarkan semua umat tentang hukum
yang mengendalikan perbuatan manusia.
Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang
menyatakan bahwa aborsi boleh dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak
sekali ayat-ayat yang menyatakan bahwa janin dalam kandungan sangat mulia. Dan
banyak ayat-ayat yang menyatakan bahwa hukuman bagi orang-orang yang
membunuh sesama manusia adalah sangat mengerikan.
Pertama: Manusia - berapapun kecilnya -
adalah ciptaan Allah yang mulia.
Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.”(QS 17:70)
Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.”(QS 17:70)
Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan
membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan
menyelamatkan semua orang.
Di dalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain, memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32)
Di dalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain, memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32)
Ketiga: Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan
alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang.
Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31)
Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31)
Keempat: Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti
melawan terhadap perintah Allah.
Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis
aborsi yang dilakukan dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan
tanpa alasan medis dikenal dengan istilah “abortus provokatus kriminalis” yang
merupakan tindakan kriminal – tindakan yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan:
“Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan
RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau
disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan
dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk
mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)
Kelima: Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah
mengenal kita.
Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah sudah mengenal kita. Al-Quran menyatakan:”Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai diciptakaNya unsur tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.”(QS: 53:32) Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah yang dibunuh dalam proses aborsi.
Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah sudah mengenal kita. Al-Quran menyatakan:”Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai diciptakaNya unsur tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.”(QS: 53:32) Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah yang dibunuh dalam proses aborsi.
Keenam: Tidak ada kehamilan yang merupakan
“kecelakaan” atau kebetulan.
Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah. Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian menjadi segumpal darah dan menjadi janin. Semua ini tidak terjadi secara kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah: “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5) Dalam ayat ini malah ditekankan akan pentingnya janin dibiarkan hidup “selama umur kandungan”. Tidak ada ayat yang mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum umur kandungan apalagi membunuh janin secara paksa!
Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah. Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian menjadi segumpal darah dan menjadi janin. Semua ini tidak terjadi secara kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah: “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5) Dalam ayat ini malah ditekankan akan pentingnya janin dibiarkan hidup “selama umur kandungan”. Tidak ada ayat yang mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum umur kandungan apalagi membunuh janin secara paksa!
Ketujuh: Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan
aborsi. Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung
tinggi kehidupan.
Hamil diluar nikah berarti hasil perbuatan zinah. Hukum Islam sangat tegas terhadap para pelaku zinah. Akan tetapi Nabi Muhammad SAW – seperti dikisahkan dalam Kitab Al-Hudud – tidak memerintahkan seorang wanita yang hamil diluar nikah untuk menggugurkan kandungannya: Datanglah kepadanya (Nabi yang suci) seorang wanita dari Ghamid dan berkata,”Utusan Allah, aku telah berzina, sucikanlah aku.”. Dia (Nabi yang suci) menampiknya. Esok harinya dia berkata,”Utusan Allah, mengapa engkau menampikku? Mungkin engkau menampikku seperti engkau menampik Ma’is. Demi Allah, aku telah hamil.” Nabi berkata,”Baiklah jika kamu bersikeras, maka pergilah sampai anak itu lahir.” Ketika wanita itu melahirkan datang bersama anaknya (terbungkus) kain buruk dan berkata,”Inilah anak yang kulahirkan.” Jadi, hadis ini menceritakan bahwa walaupun kehamilan itu terjadi karena zina (diluar nikah) tetap janin itu harus dipertahankan sampai waktunya tiba. Bukan dibunuh secara keji.
Hamil diluar nikah berarti hasil perbuatan zinah. Hukum Islam sangat tegas terhadap para pelaku zinah. Akan tetapi Nabi Muhammad SAW – seperti dikisahkan dalam Kitab Al-Hudud – tidak memerintahkan seorang wanita yang hamil diluar nikah untuk menggugurkan kandungannya: Datanglah kepadanya (Nabi yang suci) seorang wanita dari Ghamid dan berkata,”Utusan Allah, aku telah berzina, sucikanlah aku.”. Dia (Nabi yang suci) menampiknya. Esok harinya dia berkata,”Utusan Allah, mengapa engkau menampikku? Mungkin engkau menampikku seperti engkau menampik Ma’is. Demi Allah, aku telah hamil.” Nabi berkata,”Baiklah jika kamu bersikeras, maka pergilah sampai anak itu lahir.” Ketika wanita itu melahirkan datang bersama anaknya (terbungkus) kain buruk dan berkata,”Inilah anak yang kulahirkan.” Jadi, hadis ini menceritakan bahwa walaupun kehamilan itu terjadi karena zina (diluar nikah) tetap janin itu harus dipertahankan sampai waktunya tiba. Bukan dibunuh secara keji.
B.
Alkitab
& Aborsi
Semua umat Kristiani bisa membaca
kembali Kitab Sucinya untuk mengerti dengan jelas, betapa Tuhan sangat tidak
berkenan atas pembunuhan seperti yang dilakukan dalam tindakan aborsi.
Pertama : Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki nyawa.
Pertama : Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki nyawa.
Kej 16:11 dan Kej
25:21-26 ~ Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya: “Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya
Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. ~ Berdoalah
Ishak kepada Tuhan untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; Tuhan
mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu,
mengandung. Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya
dan ia berkata: “Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?” Dan ia pergi meminta
petunjuk kepada Tuhan. Firman Tuhan kepadanya: “Dua bangsa ada dalam
kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa
yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba
kepada anak yang muda.” Setelah genap harinya untuk bersalin, memang
anak kembar yang di dalam kandungannya. Keluarlah yang pertama,
warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai
Esau. Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau,
sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada
waktu mereka lahir.
Hos 12:2-3 dan Rom 9:10-13~ Efraim
menjaga angin, dan mengejar angin timur sehari suntuk, memperbanyak dusta dan
pemusnahan; mereka mengadakan perjanjian dengan Asyur, dan membawa minyak
kepada Mesir. Tuhan mempunyai perbantahan dengan Yehuda, Ia akan
menghukum Yakub sesuai dengan tingkah lakunya, dan akan memberi balasan
kepadanya sesuai dengan perbuatan-perbuatannya. ~ Tetapi bukan hanya itu
saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang,
yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita. Sebab waktu anak-anak itu belum
dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, - supaya rencana
Allah tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi
berdasarkan panggilanNya – dikatakan kepada Ribka: “Anak yang tua akan menjadi
hamba anak yang muda.” Seperti ada tertulis: “Aku mengasihi Yakub, tetapi
membenci Esau.”
Kel 21-22 ~ pada Bab 21 dan 22 dibahas Tentang
hak budak Ibrani (Kel 21:1-11); Peraturan tentang jaminan nyawa sesama manusia
(Kel 21: 12-36) ; Peraturan tentang jaminan harta sesama manusia (Kel 22:1-17);
Peraturan tentang dosa yang keji (Kel 22:18-20); Peraturan tentang orang-orang
yang tidak mampu (Kel 22:21-27); dan Berbagai-bagai peraturan (Kel 22:28-31).
Yer 1:5 ~ “Sebelum Aku membentuk engkau dalam
rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari
kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa.”
Yes
7:14 ~ Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu
pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Yes 44:2,24 ~ Beginilah firman Tuhan yang
menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong
engkau: Janganlah takut, hai hambaKu Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah
Kupilih! ….Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari
kandungan; “Akulah Tuhan, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri
membentangkan langit, yang menghamparkan bumi – siapakah yang mendampingi Aku?
-
Yes
46:3 ~ “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang
masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari
kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim….”
Yes
49:1-2 ~ Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai
bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari
kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah
membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam
naungan tanganNya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang
runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panahNya.
Yes 53:6 ~ Kita sekalian sesat seperti domba,
masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan
kepadanya kejahatan kita sekalian.
Ayb
3:11-16 ~ Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku
keluar dari kandungan? Mengapa pangkuan menerima aku; mengapa ada
buah dada, sehingga aku dapat menyusu? Jikalau tidak, aku sekarang
berbaring dan tenang; aku tertidur dan mendapat istirahat bersama-sama
raja-raja dan penasihat-penasihat di bumi, yang mendirikan kembali reruntuhan
bagi dirinya, atau bersama-sama pembesar-pembesar yang mempunyai emas, yang
memenuhi rumahnya dengan perak. Atau mengapa aku tidak seperti anak
gugur yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang?
Ayb 10:8-12 ~ TanganMulah yang membentuk dan
membuat aku, tetapi kemudian Engkau berpaling dan hendak membinasakan
aku? Ingatlah, bahwa Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi
Engkau hendak menjadikan aku debu kembali? Bukankah Engkau yang
mencurahkan aku seperti air susu, dan mengentalkan aku seperti
keju? Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta menjalin
aku dengan tulang dan urat. Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan
kepadaku, dan pemeliharaanMu menjaga nyawaku.
Ayb 31:15 ~ Bukankah Ia, yang membuat aku dalam
kandungan, membuat orang itu juga? Bukankah satu juga yang membentuk
kami dalam rahim?
Mzm
22:9-10 ~ “Ia menyerah kepada Tuhan; biarlah Dia yang meluputkannya,
biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan
kepadanya?” Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau
yang membuat aku aman pada dada ibuku.
Mzm
139:13-16 ~ Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku
dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku
dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar
menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagiMu, ketika aku
dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi
yang paling bawah; mataMu melihat selagi aku bakal anak; dan dalam kitabMu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari
padanya.
Pkh
5:15 dan Pkh 11:5 ~ Inipun kemalangan yang
menyedihkan. Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan
pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah
menjaring angin? ~ Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin
dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga
engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
Luk 1:13-15 ~ Tetapi malaikat itu berkata
kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan
Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah
engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira,
bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia
akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras
dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
Luk 1:39-44 ~ mengisahkan kunjungan Maria kepada
Elisabet, ibu Yohanes.
Mzm
51:5 ~ Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul
dengan dosaku.
Luk 1:35-36 ~ Jawab malaikat itu kepadanya:
“Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi
engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak
Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang
mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam
bagi dia, yang disebut mandul itu.
Mat 1:18-20 ~ Kelahiran Yesus Kristus adalah
seperti berikut: Pada waktu Maria, ibuNya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata
ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami
istri. Karena Yusuf suaminya seorang yang tulus hati dan tidak mau
mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan
diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat
Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf , anak Daud, janganlah
engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus….”
Hak 13:3-7 ~ Dan Malaikat Tuhan menampakkan diri
kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya demikian: “Memang engkau mandul,
tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, janganminum anggur
atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab
engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan
kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi
seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari
tangan orang Filistin.”
Ef
1:4 ~ …yang telah menyerahkan diriNya karena dosa-dosa kita, untuk
melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan
Bapa kita.
Mat
25:34 ~ Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya:
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah
disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Why 13:8 ~ Dan semua orang yang diam di atas bumi
akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia
dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. Why 17:8 ~
Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan
muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka
yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan
sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu
telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Kedua : Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
Kel 21:22-25 ~ Apabila ada orang berkelahi dan
seorang dari mereka tertumbuk kepada seorang perempuan yang sedang mengandung,
sehingga keguguran kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan yang membawa
maut, maka pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh suami perempuan itu
kepadanya, dan ia harus membayarnya menurut putusan hakim. Tetapi
jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus
memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti
tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti
bengkak.
Ketiga : Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak
dibenarkan Tuhan.
Yoh 9:1-3 ~ Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat
seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-muridNya bertanya kepadaNya:
“Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya,
sehingga ia dilahirkan buta?"” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga
orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam
dia…”
Kis 17:25-29 ~ … dan juga tidak dilayani oleh
tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang
memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua
orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan
umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan
musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka supaya mereka mencari
Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari
kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak,
kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab
kita ini dari keturunan Allah juga. Karena kita berasal dari
keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti
emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
Mzm
94:9 ~ Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang
membentuk mata, masakah tidak memandang?
Rom
8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Im
19:14 ~ Janganlah kau kutuki orang tuli dan did depan orang buta janganlah
kau taruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan.
Yes 45:9-12 ~ Celakalah orang yang berbantah
dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah
tanah liat berkata kepada pembentuknya: “Apakah yang kaubuat?” atau yang telah
dibuatnya: “Engkau tidak punya tangan!” Celakalah orang yang berkata
kepada ayahnya: “Apakah yang kauperanakkan?” dan kepada ibunya: “Apakah yang
kaulahirkan?” Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus, Allah dan
Pembentuk Israel; “Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepadaKu mengenai
anak-anakKu, atau memberi perintah kepadaKu mengenai yang dibuat
tanganKu? Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia
di atasnya; tanganKulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi
perintah kepada seluruh tentaranya.
Keempat : Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak
dibenarkan Tuhan.
Kej 19:36-38 ~ Lalu mengandunglah kedua anak Lot
itu dari ayah mereka. Yang lebih tua melahirkan seorang anak
laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang
sekarang. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan
menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.
Kej 50:20 ~ Memang kamu telah mereka-rekakan yang
jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan
maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup
suatu bangsa yang besar.
Rom
8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kelima: Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia
dikorbankan. Apapun alasannya.
Yeh 16:20-21 ~ Bahkan, engkau mengambil
anak-anakmu lelaki dan perempuan yang engkau lahirkan bagiKu dan
mempersembahkannya kepada mereka menjadi makanan mereka. Apakah
persundalanmu ini masih perkara enteng bahwa engkau menyembelih anak-anakKu dan
menyerahkanNya kepada mereka dengan mempersembahkannya sebagai korban dalam
api?
Yer 32:35 ~ Mereka mendirikan bukit-bukit
pengorbanan untuk Baaldi Lembah Ben-Hinom, untuk mempersembahkan anak-anak
lelaki dan anak-anak perempuan mereka kepada Molokh sebagai korban dalam api,
sekalipun Aku tidak pernah memerintahkannya kepada mereka dan sekalipun hal itu
tidak pernah timbul dalam hatiKu, yakni hal melakukan kejijikan ini, sehingga
Yehuda tergelincir ke dalam dosa.
Kel 1:15-17 ~ Raja Mesir juga memerintahkan
kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan
yang lain bernama Pua, katanya: “Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada
waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak
laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia
hidup.” Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan
seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu
hidup.
Mzm 106:37-42 ~ Mereka mengorbankan anak-anak
lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kepada roh-roh jahat, dan
menumpahkan darah orang yang tak bersalah, darah anak-anak lelaki dan anak-anak
perempuan mereka, yang mereka korbankan kepada berhala-berhala Kanaan, sehingga
negeri itu cemar oleh hutang darah. Mereka menajiskan diri dengan
apa yang mereka lakukan, dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan
mereka. Maka menyalalah murka Tuhan terhadap umatNya, dan Ia jijik kepada
milikNya sendiir. DiserahkanNyalah mereka ke tangan bangsa-bangsa,
sehingga orang-orang yang membenci mereka berkuasa atas
mereka. Mereka diimpit oleh musuhnya, sehingga takluk ke bawah
kuasanya.
II
Raj 16:3; 17:17 dan 21:6 ~ .. tetapi ia hidup menurut kelakuan
raja-raja Israel, bahkan dia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api,
sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan
orang Israel. ~ Tambahan pula mereka mempersembahkan anak-anaknya
sebagai korban dalam api dan melakukan tenung dan telaah dan memperbudak diri
dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, sehingga mereka menimbulkan sakit
hatiNya. ~ Bahkan ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam
api, melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para
pemanggil roh peramal. Ia melakukan banyak yang jahat di mata Tuhan,
sehingga ia menimbulkan sakit hatiNya.
Ul 12:31 dan 18:10-13 ~ Jangan engkau
berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian
bagi Tuhan, apa yang dibenciNya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah
mereka; bahkan anak-anaknya lelaku dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka
dengan api bagi allah mereka. ~ Di antaramu janganlah didapati
seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan
sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang
peramal, seorang penelaah, seorang penyihir. Seorang pemantera,
ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang
meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang
melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, dan oleh karena
kekejian-kekejian inilah Tuhan, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. Haruslah
engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan Tuhan, Allahmu.
Im 18:21, 24 dan 30 ~ “Janganlah
kauserahkan seorang dari anak-anakmu untuk dipersembahkan kepada Molokh, supaya
jangan engkau melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. ~ Janganlah kamu
menajiskan dirimu dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari
depanmu telah menjadi najis. ~ Dengan demikian kami harus tetap
berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari
kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu
menajiskan dirimu dengan semuanya itu; Akulah Tuhan, Allahmu.”
Keenam : Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah
sebaik-baiknya.
Kej 30:1-2 ~ Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak
melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata
kepada Yakub: “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan
mati.” Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata:”
Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?”
Mzm
127:3-5 ~ Sesungguhnya, anak laki-laki adalah milik pusaka dari pada
Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah
di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa
muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya
dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia
berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
H. SOLUSI
Solusi
untuk seorang wanita
Jika anda sedang memikirkan untuk melakukan aborsi,
tenangkan pikiran anda. Aborsi bukanlah suatu solusi sama sekali. Aborsi akan
membuahkan masalah-masalah baru yang bahkan lebih besar lagi bagi anda – di
dunia dan di akhirat.
Ada
beberapa pihak yang dapat diminta bantuannya dalam hal menangani masalah aborsi
ini, yaitu:
·
Keluarga dekat atau anggota keluarga lain.
·
Saudara-saudara seiman
·
Gereja-gereja, khususnya gereja Katolik
·
Organisasi-organisasi pelayanan Gereja
·
Orang-orang lain yang bersedia membantu secara
pribadi
Pertama-tama, hubungi keluarga terlebih dahulu. Orang
tua, kakak, om, tante atau saudara-saudara dekat lainnya. Minta bantuan mereka
untuk mendampingi di saat-saat yang sukar ini. Jika keluarga tidak memungkinkan,
hubungi orang-orang lain yang disebutkan di daftar diatas. Atau hubungi kami di Forum
Diskusi
Solusi untuk Bayi
Apapun alasan anda, aborsi bukanlah jalan keluar.
Setiap bayi yang dilahirkan, selalu dipersiapkan Tuhan segala sesuatunya untuk
dia. Jika saat ini anda merasa tidak sanggup membiayai kehidupan dia, berdoalah
agar Tuhan memberikan jalan keluar.
Jika anda benar-benar tidak menginginkan anak tersebut, carilah orang-orang dekat yang bersedia untuk menerimanya sebagai anak angkat. Jika tidak ada seorangpun yang menginginkan bayi tersebut, segera hubungi kami diforum diskusi. Kami akan mencarikan orang-orang yang bersedia untuk merawat anak tersebut.
Jika anda benar-benar tidak menginginkan anak tersebut, carilah orang-orang dekat yang bersedia untuk menerimanya sebagai anak angkat. Jika tidak ada seorangpun yang menginginkan bayi tersebut, segera hubungi kami diforum diskusi. Kami akan mencarikan orang-orang yang bersedia untuk merawat anak tersebut.
|
KEHIDUPAN
manusia dimulai saat setelah pembuahan terjadi. Jika dengan SADAR
dan dengan SEGALA cara MENGAKHIRI hidup manusia tak berdosa,
berarti melakukan suatu perbuatan TAK BERMORAL dan
asosial.Tidak semestinya membiarkan penghentian nyawa hidup
siapapun.........atau HIDUP sebagai MANUSIA menjadi TIDAK
BERHARGA LAGI.
|



